Fungsi Makanan pada Budaya Kuliner Jepang zaman Edo dalam Film A Tale of Samurai Cooking-A True Love Story Karya Sutradara Yuzo Asahara.

Jepang merupakan sebuah Negara yang memiliki kebudayaan yang sangat khas, salah satunya adalah budaya kuliner yang menarik untuk diteliti. Ada pun yang menuangkan idenya dalam karya sastra yang bertemakan kuliner Jepang salah satunya adalah Film A Tale of Samurai Cooking-A True Love Story Karya Sutradara Yuzo Asahara. Film ini menggambarkan budaya kuliner Jepang zaman Edo serta bagaimana fungsi makanan terutama honzen ryouri pada kehidupan zaman tersebut. Honzen ryouri adalah menu masakan yang muncul sekitar abad ke-13 periode Muromachi yang merupakan jamuan makan disajikan secara individual di atas meja pendek yang disebut ozen berisikan nasi, sup, dan lauk dengan tiga nampan. Pada penelitian, ini penulis menggunakan kajian sastra kuliner dari Aoyama disertai mise-en-scene untuk membantu menganalisis film tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja fungsi dari makanan pada budaya kuliner zaman Edo termasuk honzen ryouri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam sebuah makanan memiliki fungsi atau peran penting di dalamnya, di antaranya 1) sebagai ritual, yaitu ritual dalam penyambutan tamu-tamu penting di istana Kaga, 2) sebagai sarana berkomunikasi dalam acara jamuan, yaitu pada jamuan makan terdapat interaksi antar tamu dan interaksi tersebut menimbulkan sebuah komunikasi 3) sebagai pandangan politik, yaitu honzen ryouri hanya bisa dinikmati oleh kaum bangaswan saja, 4) memiliki nilai filosofi, yaitu ketika suatu makanan diidentifikasi berdasarkan bahan serta cara memasak suatu hidangan, 5) sebagai warisan budaya, yaitu ketika Tuan Funaki mewariskan atau melimpahkan seluruh tanggung jawabnya kepada Yasunobu putranya dalam memasak selain itu ia juga mewariskan resep masakan, 6) bentuk ekspresi emosional yaitu ketika Haru membuat bentou untuk permaisuri yang sedang berada di penjara sebagai bentuk kasih sayangnya terhadap permaisuri