ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS HARI KE-10 DENGANrnPRE-EKLAMSIA BERAT DI RSUD JOMBANG

Menurut World Health Organization(WHO), salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah preeklampsia berat (PEB), angka kejadiannya berkisar antara 0,51% - 38,4%. Di negara maju angka kejadian preeklampsia berat berkisar 6 - 7% dan eklampsia 0,1 - 0,7%. Sedangkan angka kematian ibu yang diakibatkan preeklampsia berat dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi (Mureza oktaviansyah, 2012). rnPenyebab terjadinya preeklamsia pada ibu nifas sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi banyak dari para ahli berpendapat bahwa masalah riwayat hipertensi dalam kehamilan, merupakan faktor utama yang menyebabkan preeklamsia pada ibu nifas, karena riwayat eklampsia cenderung meningkatkan frekuensi preeklampsia dan eklampsia.rnDi kabupaten Jombang tahun 2015 angka kematian ibu sudah sesuai dengan target MDGs untuk AKI, yaitu sebesar 80,75 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut berdasarkan data jumlahnya kematian maternal 16 kasus dari 19,815 kelahiran hidup. (Profil kesehatan kabupaten Jombang, 2016). Salah satu upaya terobosan dan terbukti mampu meningkatkan indikator proksi (persalinan oleh tenaga kesehatan) dalam penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Selain itu seperti kabupaten Jombang telah mewujudkan Mobil Siaga Desa untuk menekan AKI dan AKB. rnrnKata kunci : ibu nifas, PreEklamsia Berat, AK