Peranan Ekstrakurikuler Paskibra Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa SMP Negeri 13 Kota Malang

ABSTRAK PERANAN EKSTRAKURIKULER PASKIBRA DALAM MENINGATKAN SIKAP KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 13 KOTA MALANG Liyani Hidayati Dr. Moh. Yuhdi Batubara, S.H., M.H dan Siti Awaliyah, S.Pd, M.Hum Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Email: liyanihidayati11@gmail.com Disiplin merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini, salah satu contohnya adalah tidak sedikit siswa yang masih terlambat datang kesekolah, ini merupakan perwujudan dari masih kurangnya kesadaran dalam disiplin waktu, padahal disiplin merupakan salah satu upaya menuju gerbang kesuksesan. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan sikap kedisiplinan tersebut, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting. Salah satu upaya yang dilakukan SMP Negeri 13 Kota Malang untuk meningkakan kedisiplinan siswa adalah salah satunya dengan mengadakan ekstrakurikuler Paskibra. Kegiatan ini dilakukan diluar jam sekolah. Diharapkan kegiatan-kegiatan yang ada dalam Paskibra mampu meningkatkan kedisiplinan siswa. Kata Kunci: Ekstrakurikular, Paskibra, Meningkatkan, Disiplin Discipline is one of the problems facing the world current education , one example is not a bit of students who still were late in arriving to school , this was the embodiment of there is a lack of awareness in discipline time , whereas discipline is one effort to the gate of success .Various efforts to improve the attitude of the discipline , and schools as an educational institution has a vital role .One of the way by public junior high schools 13 unfortunate city to improve discipline of the students were one of them is by hold paskibra extracurricular .These activities are done outside school hours .It is hoped that activities that exist in paskibra able to increase discipline students . Keyword: Extracurricular, Paskibra, Increase, Discipline Sekolah adalah organisasi layanan yang melakukan kegiatan belajar dan mengajar antara pendidik dan peserta didik. Pelaksanaan organisasi ekstrakurikuler sebagai salah satu upaya mendisiplinkan siswa. Disini bisa dilihat bahwa sekolah memiliki peran penting dalam mendisiplinkan siswa salah satunya adalah memberikan hukuman ketika siswa tersebut melanggar peraturan, tetapi ada juga alternatif lain selain itu yaitu dengan mengadakannya kegiatan ekstrakurikuler, dimana kegiatan ekstrakurikuler ini juga sekaligus dapat melatih tingkat kedisiplinan siswa. Menurut Zakiah Darajat (1999:327) (dalam Wulandari, 2004:46) wadah untuk membentuk disiplin bagi generasi penerus bangsa adalah melalui sekolah. Sekolah hendaknya dapat membantu siswa dalam menanamkan sikap disiplin kepada siswa, sehingga dalam kesehariannya siswa dapat hidup dengan lebih baik. Karena seseorang akan sukses apabila selalu bertanggung jawab terhadap kehidupannya. Mereka disiplin dalam menggunakan waktu. Dan disiplin dimulai dari dirikita sendiri seperti beribadah tepat waktu, tidak terlambat pergi kesekolah. Ekstrakurikuler merupakan bagian dari program pembinaan kesiswaan, yang termasuk kelompok bidang peningkatan mutu pendidikan. Artinya, kegiatan ekstrakurikuler dirancang dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, yang memperkuat penguasaan kompetensi dan memperkaya pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan di luar jam pelajaran. Ekstrakurikuler merupakan jembatan sekaligus solusi untuk menempa kedisiplinan siswa. Sikap disiplin merupakan sikap yang harus ditanamkan dan lebih mudah menanamkan sikap disiplin kepada siswa yang memang aktif berorganisasi ketimbang menanamkan disiplin kepada siswa yang tidak mengikuti organisasi. Siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti memiliki sikap kedewasaan yang lebih tinggi, bertanggung jawab, aktif dan energic. Paskibra, seperti yang sudah dituliskan pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0416/U/1984 yaitu tentang pendidikan pendahuluan bela Negara yang diselenggarakan disekolah meliputi berbagai jenis kegiatan, antara lain dengan pembentukan Pasukan Pengibar Bendera sekolah. tersebut meliputi berbagai jenis kegiatan, diantaranya Peraturan Baris Berbaris (PBB), Tata Cara Upacara Bendera (TUB), serta Latihan kepemimpinan Siswa Tingkat Perintis dan Pemula. Gunawan (2012:272) menuliskan tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan upacara bendera disekolah adalah, (a) membiasakan bersikap tertib dan disiplin, (b) membiasakan berpenampilan rapi, (c) meningkatkan kemampuan memimpin, (d) membiasakan kesediaan dipimpin, (e) membina kekompakan dan kerjasama, (f) mempertebal rasa semangat kebangsaan. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Peranan Ekstrakurikuler Paskibra Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa SMP Negeri 13 Kota Malang. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana peranan Paskibra dan apa saja program-program kerja yang dilakukan oleh Paskibra SMP Negeri 13 Kota Malang dalam mendisiplinkan siswa. Lokasi penelitian dipilih di SMP Negeri 13 Kota Malang karena sekolah ini berada dipusat kota malang dan sekolah ini memiliki prestasi yang membanggakan dari ekstrakurikuler Paskibra. Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Peranan Ekstrakurikuler Paskibra Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa SMP Negeri 13 Kota Malang ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Menurut Arikunto (2010: 291) adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau gejala yang ada, yaitu keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Peneliti menggambarkan Peranan Ekstrakurikuler Paskibra SMP Negeri 13 Kota Malang. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi yaitu ,elihat, mengamati, mencermati, serta merekam kegiatan ekstrakurikuler Paskibra di SMP Negeri 13 Kota Malang. selanjutnya wawancara dilakukan kepada Koordinator Ekstrakurikuler Paskibra, Pelatih Paskibra, dan Anggota Paskibra SMP Negeri 13 Kota Malang. kemudian Dokumentasi berupa foto kegiatan Paskibra dan kegiatan wawancara. Hasil Penelitian Hasil dalam penelitian ini adalah, menunjukan bagaimana kegiatan ekstrakurikuler terutama ekstrakurikuler Paskibra di SMP Negeri 13 Malang. Apa saja kegiatan- kegiatan yang ada dalam elstrakurikuler Paskibra sehingga apabila siswa mengikuti ekstrakurikuler Paskibra bisa meningkatkan sikap kedisiplinan siswa. Pembahasan 1. Program Kerja Ekstrakurikuler Paskibra di SMP Negeri 13 Malang Dalam kegiatan esktrakurikuler Paskibra, ada beberapa pihak yang terlibat, yakni Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, Koordinator ekstakurikuler dan juga Pelatih. Materi yang diajarkan berbagai macam seperti materi tentang Tata Cara Upacara Bendera (TUB), Peraturan Baris Berbaris (PBB), Sejarah Kota Malang, Sejarah Paskibra baik itu Paskibra Nasional maupun Paskibra SMP Negeri 13 Kota Malang, Bendera Merah putih dan Lagu Kebangsaan. Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tentu saja dibutuhkan program kerja. Program kerja merupakan sebuah rencana yang akan dilaksanakan di ekstrakurikuler. Dengan adanya program kerja maka rencana dan urutan kegiatan yang akan dilaksanakan di ekstrakurikuler Paskibra akan berjalan secara teratur. Program kerja Paskibra di SMP Negeri 13 Kota Malang murni dibuat oleh pelatih yang kemudian di sepakati oleh Waka Kesiswaan, lalu hasil rancangan program kerja tersebut meminta persetujuan Kepala SMP Negeri 13 Kota Malang. Program kerja ekstrakurikuler Paskibra di SMP Negeri 13 Kota Malang terdapat dua jenis kegiatan yaitu kegiatan disekolah dan diluar sekolah. kegiatan disekolah seperti latihan rutin dan diklat tahunan sedangkan kegiatan untuk diluar sekolah meliputi outbond, latihan gabungan dan lomba. 2. Pelaksanaan Program Kerja Ekstrakurikuler Paskibra di SMP Negeri 13 Malang Paskibra di SMP Negeri 13 Kota Malang merupakan salah satu Ekstrakurikuler di SMP Negeri 13 Kota Malang yang tidak wajib diikuti, siswa siswi bebas mengikuti Ekstrakurikuler Paskibra tanpa adanya proses seleksi rumit seperti Paskibra saat di Sekolah Menengah Atas (SMA). Paskibra di SMP Negeri 13 Kota Malang tidak hanya mengajarkan tentang tata cara baris-berbaris, rasa nasionalisme, ataupun tentang sejarah tetapi juga mendidik karakter anggota salah satunya sikap disiplin. a. Latihan Rutin Latihan rutin merupakan salah satu program kerja Paskibra di SMP Negeri 13 Malang, yang dilaksanakan dua kali dalam satu minggu yaitu selasa dan jumat. Dalam mengikuti kegiatan ini ada beberapa prosedur yang harus dipatuhi oleh anggota paskibra. Dan apabila tidak mematuhi prosedur tersebut maka ada sanksi yang harus diterima, ini merupakan salah satu pelatihan kedisiplinan. Salah satu kegiatannya adalah TUB (Tata Cara Upacara Bendera ) dan PBB (Peraturan Baris Berbaris), dalam latihan TUB dan PBB apabila anggota tidak mematuhi perintah komandan, barisan tidak rapi,banyak bergerak, dan berbicara maka sanksinya adalah sit up, push up, back up . b. Apel pagi dan apel siang Apel pagi dilakukan pada pukul 06.30, dan apel siang dilakukan setelah bel pulang sekolah kegiatannya adalah menurunkan bendera merah putih. kegiatan ini dapat meningkatkan sikap disiplin waktu anggota Paskibra tidak akan telat datang sekolah. c. Diklat Paskibra Diklat diadakan dua hari satu malam di SMP Negeri 13 Kota Malang. Adapun kegiatan dalam diklat meliputi pengukuhan anggota Paskibra junior, penyerahan jabatan, outbond, peyampaian Paskibra dan materi tentang kePaskibraan. Kegiatan diklat bermanfaat untuk meningkatkan rasa tanggung jawab, cinta tanah air, ketegasan, kekuatan fisik dan mental, dan juga kedisiplinan. d. Latihan Gabungan dan Lomba Latihan gabungan adalah latihan TUB dan PBB dengan sekolah-sekolah lain di Malang. Latihan gabungan bertujuan untuk menambah pengalaman anggota Paskibra. Melihat bagaimana Paskibra dari sekolah lain. Paskibra SMP Negeri 13 Kota Malang tidak jarang mengikuti lomba dan juga meraih prestasi yang membanggakan. Kegiatan lomba ini dapat meningkatkan sikap disiplin dikarenakan dalam perlombaan Paskibra diharuskan tepat waktu, tepat dalam melakukan formasi, kompak, sigap dan rapi agar bisa meraih kemenangan yang membanggakan. e. Outbound Kegiatan outbond yang sering dilakukan Paskibra di SMP Negeri 13 Kota Malang ialah melakukan kunjungan. Anggota Paskibra akan dibagi menjadi 4 kelompok, dan tiap kelompok akan mengunjungi tempat yang berbeda-beda. Tempat kunjungannya adalah Malang Selatan, Malang Utara, Malang Barat, dan Malang Timur. Kegiatan ini bisa meningkatkan sikap disiplin karena dalam melakukan kunjungan anggota Paskibra harus datang dan meninggalkan tempat kunjungan tepat dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Saat melakukan kunjungan anggota Paskibra diharuskan mencatat dan mendokumentasikan apa saja yang ditemui ditempat yang dikunjungi dan terakhir beberapa hari setelah melakukan kunjungan anggota Paskibra diharuskan membuat laporan yang berisikan tentang apa saja yang diperoleh dan dilakukan saat melakukan ketempat-tempat tersebut dan harus mempresentasikannya didepan anggota Paskibra lain, guru, dan juga pelatih. Apabila anggita Paskibra tidak melakukan perintah tersebut tentu saja akan mendapatkan sanksi. 3. Kendala Dan Solusi Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Program Kerja Paskibra di SMP Negeri 13 Kota Malang Dalam Meningkatkan Sikap Disiplin. Pelaksanaan program kerja kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMP Negri 13 Malang mendapati beberapa kendala yang perlu diatasi. Faktor cuaca beberapa waktu ini karena cuaca yang tidak teratur, disaat latihan sedang dilaksanakn kemudian turun hujan akhirnya latihanpun terpaksa terhambat. Masalah perijinan, pihak sekolah belum mengijinkan Paskibra SMP Negeri 13 Kota Malang untuk melakukan lomba diluar Malang, juga minat anggota pun menjadi masalah, karena kurangnya komitmen anggota tidak sedikit juga anggota yang mengundurkan diri dari Ekstrakurikuler Paskibra. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan anggota mengundurkan diri yaitu: (1) waktu latihan bentrok dengan kegiatan lain; (2) Lelah dan jenuh karena kegiatan Paskibra terlalu menguras fisik; (3) Ijin orang tua, yang beranggapan bahwa Ekstrakurikuler hanya akan mengganggu waktu belajar apalagi jika ada acara-acara atau lomba-lomba waktu latihan pasti bertambah; (4) jarak rumah dan sekolah yang terlalu jauh Dengan adanya kendala-kendala tersebut, solusi yang diberikan adalah berkaitan dengan lomba pelatih berusaha mencari lomba yang diadakan di Malang saja, dan untuk outbound pun begitu pengadaan aoutbound biasanya dibagi menjadi 4 kelompok yang perkelompok terdiri dari 15 anggota. Tempat outbound dibagi menjadi 4 tempat yaitu Malang Selatan, Malang Utara, Malang Barat,dan Malang Timur. Semua kegiatan ini selalu didampingi oleh pelatih dan guru. Dalam pelaksanaan outbound anggota diajarkan untuk nasionalis yaitu dengan mengamati dan mecatat sejarah dari tempat yang dituju, bertanggung jawab dengan membuat laporan atas pengamatan dan mempresentasikannya didepan para anggota Paskibra lain, guru, dan juga pelatih, dan juga disiplin tepat waktu dalam melakukan kunjungan dan tepat waktu dalam mengumpulkan laporan. Memberikan pengertian kepada orangtua bahwa kegiatan Paskibra sangat banyak manfaatnya, dan untuk masalah waktu telah disepakati bersama jadi sebagai anggota Paskibra juga harus memiliki komitmen yang kuat. Meningkatkan motivasi dan inovasi dalam kegiatan Paskibra agar para anggotanya tidak jenuh dan senang dengan kegiatan Paskibra. Karena dukungan dari orang tua sangatlah dibutuhkan. Kesimpulan dan Saran Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dibahas dan di analisis pada bab sebelumnya dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. (a) Program kerja merupakan sebuah rencana yang dibuat dan akan dilaksanakan di ekstrakulikuler Paskibra SMP Negeri 13 Kota Malang, dijadikan sebagai pedoman kegiatan Paskibra. Program kerja dirancang oleh Pelatih Paskibra yang selanjutnya rancangan program kerja tersebut didiskusikan dengan Waka Kesiswaan dan Koordinator ekstrakulikuler Paskibra, kemudian disetujui oleh Kepala Sekolah. Kegiatan program kerja yang telah dibuat meliputi Latihan, Diklat, Latihan Gabungan, Lomba, dan outbound. (b) Dari seluruh program kerja yang telah dibuat dan pelaksanaan program kerja sendiri secara tidak langsung kegiatan tersebut sudah bisa melatih kedisiplinan siswa, yang pada akhrinya kedisiplinan siswa tersebut meningkat. Karena dalam kegiatan Paskibra siswa dituntut disiplin waktu, yang artinya anggota Paskibra tidak boleh telat entah itu dalam berkegiatan Paskibra ataupun kegiatan diluar Paskibra. Kemudian disiplin dalam berpenampilan, penampilan merupakan hal yang sangat penting bagi amggota Paskibra, hal ini bisa dilihat ketika sebelum pelaksanaan apel, latihan, dan pembentukan formasi kerapian selalu di cek. Disilpin dalam bertingkahlaku, mentaati peraturan-peraturan yang ada dalam ekstrakurikuler Paskibra maupun diluar kegiatan Paskibra. (c) Setiap kegiatan apapun yang akan dilakukan pasti terdapat kendala-kendala yang dihadapi, seperti halnya pelaksanaan kegiatan Paskibra juga menghadapi beberapa kendala, yaitu, (1) waktu latihan yang terlalu sore, terkadang menyebabkan malas untuk mengikuti latihan rutin, (2) ijin orang tua, beberapa orang tua masih berpikiran bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak perlu diikuti, karena dianggap emngganggu kegiatan belajar anaknya, (3) cuaca yang tidak menentu, merupakan salah satu kendala saat melakukan kegiatan, tiba-tiba turun hujan, maka kegiatanpun dihentikan, (4) waktu kegiatan Paskibra bentrok dengan kegiatan lain, (5) kurangnya semangat dan komitmen siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler Paskibra, (6) sekolah belum mengijinkan Paskibra SMP Negeri 13 Kota Malang untuk mengikuti kegiatan diluar Daerah Malang, (7) kurangnya minat siswa terhadap ekstrakurikuler Paskibra. (d) Dari semua kendala-kendala yang ada dapat dijadikan sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Solusipun dicari untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, ada beberapa alternatif solusi, yaitu, (1) berkerja sama dengan orangtua, karena dukungan orang tua sangatlah penting mencoba memberi pengertian-pengertian bahwa kegiatan Paskibra dapat membaw dampak positif, (2) mencari kegiatan perlombaan dan kegiatan kepaskibraan yang hanya ada di Daerah Malang, agar Paskibra SMP Negeri Malang tetap bisa mencetak prestasi, (3) memberikan motivasi kepada siswa. Berikut dibawah ini merupakan saran dan rekomendasi yang diberikan oleh peneliti setelah melakukan penelitian dan diuraikan secara mendetail di bab sebelumnya. (1) Ekstrakurikuler Paskibra, sangat penting untuk diadakan di SMP Negeri 13 Kota Malang, sebagai kegiatan yang menunjang untuk meningkatkan kedisiplinan siswa-siswinya. (b) Diperlukan dukungan dari pihak SMP Negeri 13 Kota Malang, agar Paskibra lebih maju dan lebih banyak meraih Prestasi. Mengijinkan Paskibra untuk mengikuti kegiatan diluar Malang supaya lebih berpengalaman dan berkembang. (c) Orang tua bisa memberikan ijin dan motivasi kepada anak-anaknya yang ingin mengikuti ekstrakurikuler Paskibra, karena mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sangatlah baik bagi anak. (d) Pelatih dalam melatih Paskibra harus lebih kreatif dan inovatif, agar anggota Paskibra tidak jenuh dengan latihan yang monoton. (e) Siswa-siswi anggota Paskibra sebaiknya bisa berkomitmen dan semangat dalam mengikuti kegiatan Paskibra supaya tidak ada lagi anggota yang tiba-tiba mengundurkan diri, rutin dalam mengikuti latihan. Daftar Rujukan Blueistein, Jane. 2013. Manajemen Kelas. Jakarta Barat: PT. Indeks Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, Dinas Pemuda dan Olahraga.2015. Panduan Paskibra Kabupaten Malang Tahun 2015. Karya Lestari Studio Cetak Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Purwanto, M. Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Smpnegeri13malang.sch.id, (Online) diakses 11 Oktober 2015 Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Sukardi, Dewa Ketut. 1985. Pengantar Teori Konseling: Suatu Uraian Ringkas. Jakarta:Ghalia Indonesia. Wahab, A. A. dan Sapriya. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Bandung: Alfabeta