Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X IIS SMAN 1 Tumpang Tahun Ajaran 2015/2016

ABSTRACT Lestary, Intan Sri. 2016. Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X IIS SMAN 1 Tumpang Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi, Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, M.Pd, (II) Dr. Hj. Siti Cholisotul Hamidah, M.PdKata kunci: kemampuan, menulis, teks anekdotDalam Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia kelas X, terdapat Kompetensi Dasar (KD) Memproduksi teks anekdot. KD tersebut mengindikasikan bahwa siswa harus mampu menguasai keterampilan menulis teks anekdot. Hal tersebut bertujuan agar siswa mampu mengenal, memahami, dan menulis teks anekdot. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X IIS dalam menulis teks anekdot. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks anekdot dilihat dari unsur struktur (abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda) dan mendeskripsikan kemampuan menulis teks anekdot dilihat dari unsur kebahasaan (kata konotasi, kalimat sindiran, dan kalimat moral).Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan kuantitatif dan juga menggunakan desain penelitian deskriptif. Data penelitian ini berupa skor yang menggambarkan kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Tumpang. Skor tersebut didapat dari penilaian terhadap unsur struktur yaitu: (1) abstraksi, (2) orientasi, (3) krisis, (4) reaksi, dan (5) koda. Skor tersebut juga didapat dari penilaian terhadap unsur kebahasaan yaitu: (1) penggunaan kalimat langsung dan tak langsung, (2) penggunaan nama tokoh, (3) kalimat penggunaan konjungsi dan kata kerja material. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil tulisan siswa berupa teks anekdot.Populasi penelitian ini adalah selurus siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Tumpang, yang terdiri atas 5 kelas. Sampel penelitian ini diambil di kelas X IIS-4 yang berjumlah 40 siswa. Data berupa skor diperoleh dari analisis hasil tulisan siswa dengan panduan rubrik penskoran. Terdapat dua rubrik penilaian dalam penelitian ini, yaitu rubrik penilaian unsur struktur teks anekdot dan rubrik penilaian unsur kebahasaan. Berdasarkan hasil analisis kesuluruhan unsur struktur, diketahui bahwa siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Tumpang, terdapat 7,5% siswa yang mendapat kualifikasi cukup mampu dan sebanyak 7,5% siswa mencapai kualifikasi kurang mampu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa kurang mampu menulis teks anekdot dilihat dari unsur keseluruhan struktur.Berdasarkan hasil analisis kesuluruhan unsur kebahasaan, 7,5% siswa yang mendapat kualifikasi sangat mampu dalam menulis teks anekdot dilihat dari unsur kebahasaan. Kualifikasi mampu juga didapat oleh 10% siswa. Sementara itu, sebanyak 62,5% siswa mencapai kualifikasi cukup mampu dan 20% siswa mendapat kualifikasi kurang mampu. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa siswa juga cukup mampu menulis teks anekdot dilihat dari unsur kebahasaannya.Berdasarkan temuan penelitian tersebut, disarankan kepada guru agar temuan yang terdapat dalam penelitian yang mengukur kemampuan menulis teks anekdot ini sebaiknya diperhatikan sebagai pengetahuan yang berhubungan dengan pengajaran menulis teks anekdot. Hal tersebut karena berdasarkan hasil peneliaian, masih banyak siswa yang kurang mampu dalam menulis teks anekdot, berdasarkan unsur struktur maupun kebahasaannya. Peneliti lain dapat memperhatikan bahwa masih banyak siswa yang kurang mampu dalam menulis teks anekdot. Peneliti selanjutnya dapat melakukan eksperimen media pembelajaran atau bahan ajar dalam menulis teks anekdot, agar para siswa tidak terjebak dalam kekurangmampuan dalam menulis teks anekdot.ABSTRACT Lestary, Sri Intan. 2016. The Writing Ability of Anecdote Text at Class X IIS State Senior High School 1 Tumpang at Academic Year 2015/2016. Thesis, Study Program of Language Education, Indonesia and the Regional Literature Department, Literature Faculty of Letters, State University of Malang. Advisor: (I) Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, M.Pd, (II) Dr. Hj. Siti Cholisotul Hamidah, M.PdKeywords: ability, writing, anecdotes textIn 2013 Indonesian curriculum class X, there is a Basic Competency (KD) of Producing Anecdote Text. KD indicates that students should be able to master the skill of writing anecdote text. It is intended that the students were able to recognize, understand, and write anecdotes text. The general objective of this study was to describe the ability of class X IIS in anecdotal writing text. In particular, this study aims to describe the ability to write anecdotes text when viewed from the elements of the structure (abstraction, orientation, crisis, reaction, and a coda) and describe the ability to write anecdotes text when viewed from the elements of language (connotations word, satire sentence, and the moral sentence).This research uses quantitative approach to the design and uses descriptive research design. This research data in the form of a score that describes the ability to write anecdotes text of class X IIS State Senior High School 1 Tumpang. The score is derived from an assessment of the structural elements, namely: (1) abstraction, (2) orientation, (3) the crisis, (4) the reaction, and (5) the coda. The scores are also obtained from the assessment of linguistic elements, namely: (1) the use of direct and indirect sentence, (2) use names of characters, (3) sentences use conjunctions and verbs material. Sources of data in this study is the result of the students' text anecdotes.The study population was all students of class X IIS in State Senior High School 1 Tumpang, which consists of five classes. This research sample was taken in class X IIS-4 totaling 40 students. Data in the form of scores obtained from the analysis of the results of student writing with a scoring rubric guides. There are two sections in this research assessment, namely an assessment rubric text structure elements anecdotes and assessment rubric linguistic elements.Based on the all of analysis structural element, it is known that the class X IIS in State Senior High School 1 Tumpang, there are 7.5% of students who got the qualification are quite capable and as much as 7.5% of students qualify underprivileged. Thus it can be said that the majority of students are less able to write text anecdotal views of the elements of the overall structure.Based on the analysis of linguistic elements kesuluruhan, 7.5% of students who got the qualification is very capable of writing texts anecdotal views of linguistic elements. Qualifications were also able to be obtained by 10% of students. Meanwhile, 62.5% of students achieving qualifications are quite capable and 20% of students receive qualification underprivileged. It can be said that the students are also quite capable of writing text anecdotal views from its linguistic elements. Based on the research findings, it is suggested to teachers that the findings contained in the study that measures the ability to write these anecdotes text should be considered as knowledge related to the teaching of writing anecdotes text. This is because based on peneliaian, there are still many students who are less able to write text anecdotal, based on the elements and linguistic structure. Other researchers may notice that there are many underprivileged students in writing the text of anecdotes. Researchers can then conduct experiments instructional media or instructional materials in writing anecdotes text, so that the students do not get caught up in kekurangmampuan in writing the anecdotes text