Peningkatan Kemampuan Membawakan Acara Siswa Kelas VIII.7 SMP Negeri 3 Malang Tahun 2013/2014 Melalui Metode Pemodelan.

ABSTRACT Kusumaningtyas, Dwi Hidayati. 2014. Peningkatan Kemampuan Membawakan Acara Siswa Kelas VIII.7 SMP Negeri 3 Malang Tahun 2013/2014 Melalui Metode Pemodelan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. FS. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Anang Santoso, M.Pd, (II) Dr. Endah Tri Priyatni, M. PdKata Kunci: peningkatan, kemampuan, membawakan acara, metode, pemodelanPembelajaran membawakan acara sudah diajarkan kepada siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 3 Malang sesuai dengan KTSP. Terkait dengan pembelajaran membawakan acara di sekolah, dilakukan studi pendahuluan atau tahap pratindakan dengan hasil bahwa (1) siswa kurang bersemangat ketika proses belajar, (2) siswa kurang berani ketika membawakan acara di depan kelas, (3) siswa kurang mampu memberikan jeda yang sesuai, (4) siswa kurang mampu menggunakan nada yang sesuai, (5) siswa kurang mampu menggunakan kalimat yang efektif.Masalah yang muncul pada aspek hasil membawakan acara adalah pokok permasalahan yang diangkat dalam penampilan mereka ketika membawakan acara di depan kelas yang masih kurang mampu menggunakan jeda dan nada yang belum sesuai karena contoh yang diberikan guru hanya video, keberanian siswa yang masih kurang, kalimat yang digunakan masih kurang efektif. Oleh karena itu, permasalahan tersebut diatasi dengan penggunaan metode pemodelan untuk lebih mengkhususkan persoalan dalam penampilan siswa ketika membawakan acara. Metode pemodelan dipilih karena dengan memberikan beberapa model atau contoh baik dari model video, model naskah susunan acara, model siswa, dan model guru dapat memberikan pemahaman lebih kepada siswa dalam menggunakan beberapa aspek bahasa maupun aspek penampilan saat membawakan acara.Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan peningkatan proses membawakan acara kepada siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 3 Malang melalui metode pemodelan pada (a) kegiatan awal pembelajaran, (b) kegiatan inti pembelajaran, dan (c) kegiatan akhir pembelajaran, (2) mendeskripsikan peningkatan hasil kemampuan membawakan acara pada siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 3 Malang dengan menggunakan metode pemodelan khususnya kemampuan: (a) menggunakan lafal yang benar, (b) menggunakan jeda yang sesuai, (c) menggunakan nada yang sesuai, (d) lancar ketika membawakan acara, (e) menggunakan kalimat yang efektif, (f) bersikap baik dan sopan, dan (g) tampil dengan berani. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi empat hal pokok, yaitu (1) pratindakan, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) refleksi hasil tindakan. Data dalam penelitian ini berupa data proses dan data hasil. Data proses berupa perilaku siswa saat proses pembelajaran membawakan acara yang dilakukan siswa dan guru di kelas, sedangkan data hasil berupa skor kemampuan membawakan acara siswa. Pengumpulan data proses dilakukan dengan observasi menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, dan rubrik penilaian proses, sedangkan data hasil dilakukan dengan tes praktik yang dinilai menggunakan rubrik penilaian hasil membawakan acara. Data proses dan data hasil yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menyeleksi, mengoreksi, menskor, dan menyimpulkan.Peningkatan proses dan hasil pembelajaran membawakan acara diikuti pula dengan peningkatan nilai hasil belajar siswa dalam membawakan acara. Pada tahap studi pendahuluan nilai rata-rata siswa 73,13, pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 74,43 dan pada siklus II, nilai rata-rata siswa adalah 92,51. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pemodelan mampu meningkatkan kinerja pembelajaran membawakan acara pada proses dan hasil pembelajaran. Peningkatan proses tergambar (1) siswa terlihat lebih antusias dan serius saat menerima berbagai model atau contoh membawakan acara, (2) siswa terlihat serius dan antusias ketika berlatih membawakan acara, dan (3) siswa terlihat lebih serius ketika menerima penjelasan guru. Peningkatan hasil terlihat pada aspek, (1) lafal yang digunakan sudah benar, (2) jeda yang digunakan sudah sesuai, (3) nada yang digunakan sudah sesuai, (4) lancar saat membawakan acara, (5) kalimat yang digunakan sudah efektif, (6) sikap yang dilakukan sudah sopan dan sesuai kebutuhan, (7) keberanian saat membawakan acara sudah nampak.Penggunaan metode pemodelan dalam pembelajaran membawakan acara sangat efektif dan inovatif. Metode pemodelan mampu menarik perhatian siswa dan menciptakan suasana belajar lebih menyenangkan. Pemodelan baik dari video, naskah susunan acara, siswa, dan guru, kemampuan siswa dalam menyusun susunan acara, dan penjelasan guru membantu siswa dalam memahami dan mempraktikkannya ketika membawakan acara di depan kelas. Metode pemodelan mampu meningkatan proses dan hasil pembelajaran membawakan acara. Oleh karena itu, disarankan kepada, (1) guru-guru bahasa Indonesia, agar menggunakan metode pemodelan untuk meningkatkan kemampuan membawakan acara, dan (2) bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menggunakan metode pemodelan dalam bentuk keterampilan berbahasa yang lain. Pemberian contoh secara langsung dalam proses pembelajaran, bimbingan yang merata, pemberian waktu latihan yang cukup, dan pemberian penguatan oleh guru, menjadi motivasi siswa ketika tampil di depan kelas untuk membawakan acara