Kemampuan Menulis Laporan Kegiatan Siswa Kelas VIII-G SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang

ABSTRAK Imlawel, Nensi Yomima. 2014. Kemampuan Menulis Laporan Kegiatan Siswa Kelas VIII-G SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Bahasa Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Dr. Hs Widodo, M.Pd. Kata Kunci: kemampuan menulis, laporan kegiatan Menulis sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal (bahasa), dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Adapun tulisan merupakan sebuah sistem komunikasi antarmanusia yang menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Selanjutnya, Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan (1988:3) juga mengemukakan bahwa di dalam komunikasi tertulis terdapat empat unsur yang terlibat. Keempat unsur itu adalah (a) penulis sebagai penyampai pesan, (b) pesan atau isi tulisan, (c) saluran atau medium tulisan, dan (d) pembaca sebagai penerima pesan. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis laporan kegiatan dilihat dari aspek bahasa, aspek format, dan aspek kelengkapan isi. Metodologi penelitian ini yakni penelitian deskriptif kuantitatif. Data penelitian ini berupa skor yang diperoleh dari kemampuan siswa dalam menulis laporan kegiatan siswa kelas VIII-G SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Instrumen penelitian ini berupa tes dan rubrik penelitian menulis. Penyekoran dilakukan dengan metode analitik yakni dengan memberikan skor terhadap aspek-aspek yang akan diteliti. Setelah penyekoran selesai, dilakukan penilaian peraspek berdasarkan pedoman penilaian yang telah ditentukan. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul dengan langkah-langkah berikut: (1) persiapan dan (2) pentabulasi. Hasil analisis penelitian kemampuan menulis laporan kegiatan siswa kelas VIII-G SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang dilihat dari aspek bahasa dinyatakan bahwa sebanyak 20 siswa (100%) mendapatkan kualifikasi sangat mampu. Artinya, sebanyak 20 siswa mendapat nilai di atas SKM. Kemampuan siswa menulis laporan kegiatan dilihat dari aspek bahasa sebanyak 7 siswa (35%) mendapatkan kualifikasi sangat mampu, 13 siswa (65%) mendapatkan kualifikasi mampu. Pada aspek format ditemukan juga sebanyak 20 siswa (100%) mendapat nilai di atas SKM yakni 15 siswa (75%) berada pada kualifikasi sangat mampu dan sebanyak 5 siswa (25%) berada pada kualifikasi mampu. Aspek kelengkapan isi, sebanyak 15 siswa (75%) mendapatkan kualifikasi sangat mampu, sebanyak 5 siswa (25%) berada pada kualifikasi mampu. Secara umum, siswa sudah mampu menulis laporan kegiatan. Hanya saja, masih ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Pada aspek bahasa, banyak kesalahan yang dilakukan siswa pada subaspek ejaan. Pada aspek format, sistematika laporan kegiatan yang ditulis oleh beberapa siswa kurang lengkap. Pada aspek kelengkapan isi, subaspek yang kurang yakni subaspek keterpaduan. Guru bahasa Indonesia dan pihak sekolah disarankan untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan dapat memperluas temuan dengan menambah kajian penemuan yang lebih akurat mengenai kemampuan siswa dalam menulis, khususnya menulis laporan kegiatan