PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA DENGAN METODE ADAPTASI INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII- C MTs AL FATAH SAWAHAN NGANJUK TAHUN AJARAN 2011/2012

ABSTRAK Nikamah, Evin. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Metode Adaptasi Inkuiri Pada Siswa Kelas VIII-C MTs Al Fatah Sawahan Nganjuk Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr.Hj.Yuni Pratiwi, M.Pd (II) Musthofa Kamal, S.Pd., M.Sn. Kata Kunci : Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama, Metode Adaptasi Inkuiri. Teks drama merupakan barang cetak atau naskah tertulis yang berbentuk dialog, menggambarkan watak seseorang dalam kehidupan yang memiliki kesatuan dan berfungsi sebagai naskah sastra untuk dibaca maupun naskah untuk dipentaskan. Metode inkuiri merupakan suatu teknik mengajar atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi dan mendorong siswa untuk bertindak aktif mencari jawaban atas masalah yang dihapinya. Dalam pembelajaran menggunakan metode inkuiri akan membentuk siswa lebih aktif dalam pembelajaran, mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, besikap objektif, jujur, dan terbuka selain itu siswa dapat membentuk dan mengembangkan sel konsep pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peningkatkan proses pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama dan menjelaskan peningkatan hasil kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dirancang dengan model penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian, yaitu siswa kelas VIII-C MTs Al Fatah Sawahan Nganjuk yang berjumlah 23 siswa. Tindakan yang dilakukan, yaitu mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama dengan metode adaptasi inkuiri. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi proses pembelajaran, dan dokumentasi ketika pembelajaran berlangsung. Berdasarkan analisis proses mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama siklus I yang meliputi (1) siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru, kegiatan ini dilakukan ketika guru menjelaskan materi dan langkah-langkah pembelajaran yang digunakan, (2) siswa aktif menjawab pertanyaan, kegiatan ini dilakukan ketika siswa lain memberikan pertanyaan mengenai unsur intrinsik teks drama, dan (3) siswa aktif mengemukkan pendapat/pertanyaan, kegiatan ini termasuk langkah pembelajaran inkuiri dimana siswa dituntut untuk mengajukan pertanyaan/pendapat yang dimilikinya. Dari kegiatan tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang tidak aktif. Sebagian besar siswa cukup aktif yaitu 11 anak atau 47,8 %. Siswa yang aktif berjumlah 6 anak atau 26,1 % sedangkan 6 anak atau 26,1 % dalam kategori kurang aktif. Sedangkan pada siklus II dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang tidak aktif maupun kurang aktif. Jumlah siswa yang cukup aktif berjumlah 4 anak atau 17,4 %, siswa yang tergolong cukup aktif ini pada saat guru menjelaskan materi dan langkah-langkah pembelajaran kadang-kadang memperhatikan, hal ini dikarenakan siswa tersebut lebih senang menggambar dari pada memperhatikan guru. Siswa yang aktif sebanyak 12 anak atau 52,2 %, siswa tersebut dalam kategori aktif karena secara keseluruhan baik dalam memperhatikan guru, menjawab pertanyaan, dan mengajukan pertanyaan siswa tersebut memperhatikan dengan baik. Sedangkan siswa yang sangat aktif sebanyak 7 anak atau 30,4 % siswa tersebut selalu memperhatikan guru dan selalu menjawab pertanyaan dengan tepat. Berdasarkan data tersebut dapat didimpulkan bahwa siklus II proses kemampuan mengidentifikasi unsur teks drama meningkat. Berdasarkan hasil mengidentifikasi unsur teks drama pada siklus I masih rendah. Tetapi bila dibandingkan dengan studi pendahuluan siklus I ini mengalami peningkatan. Pada studi pendahuluan siswa yang tuntas hanya 6 siswa atau 26,09% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 17 siswa atau 73,91%. Hal ini dikarenakan siswa belum menguasai materi unsur intrinsik drama secara keseluruhan. Siklus I siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa atau 34,78% sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 15 siswa atau 65,22% dengan rata-rata kelas 6,28. Pada siklus I masih banyak anak yang belum tuntas hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dan merasa kesulitan dengan metode yang digunakan. Siklus II siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa atau 73,91% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 anak atau 26,09% dengan rata-rata kelas 6,46. Pada siklus II ini dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur teks drama meningkat tinggi, karena siswa sudah terbiasa menggunakan metode yang diterapkan guru. Dalam menggunakan metode inkuiri sebagai guru hendaknya mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan. Langkah-langkah metode inkuiri adalah (1) orientasi/pengenalan, (2) merumuskan masalah,(3) mengajukan pertanyaan, (4) mengumpulkan data, (5) menganalisis data, dan (6) menarik kesimpulan. Tujuan dari ini adalah (1) agar proses pembelajaran lancar, (2) siswa lebih mudah dalam menganalisis atau mencari penemuan baru, dan (3) kegiatan yang satu dengan yang lainya saling menyambung/berhubungan. Bagi sekolah hendaknya dalam kegiatan pembelajaran di kelas menggunakan variasi pembelajaran baik dalam metode dan media, hal ini dimaksudkan agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran serta membangkitkan motivasi siswa sehingga pembelajaran yang ada tidak bersifat monoton dan pengetahuan siswa dapat bertambah.