Pengembangan Strategi Adaptasi Pembelajaran Kuantum dalam Pembelajaran Menulis Puisi Baru Siswa Kelas X

ABSTRAK Salam, Muhamad Solikin. 2012. Pengembangan Strategi Adaptasi Pembelajaran Kuantum dalam Pembelajaran Menulis Puisi Baru Siswa Kelas X. Skripsi, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Mudjianto, M.Pd, (II) Dr. Heri Suwignyo, M.Pd Kata kunci: strategi adaptasi pembelajaran kuantum, pembelajaran menulis puisi baru. Penelitian pengembangan ini dilatarbelakangi oleh hasil studi pendahuluan bahwa pembelajaran menulis puisi baru mengalami beberapa kendala. Guru lebih sering langsung praktik, guru belum mengarahkan kepada siswa bagaimana tahapan dalam menulis puisi baru. Selain hambatan pembelajaran terjadi pada guru, hambatan juga terjadi pada siswa. Siswa cenderung bingung untuk mengubah inspirasi mereka dalam bentuk puisi. Oleh karena itu, guru memerlukan strategi pembelajaran yang dapat mengatasi hambatan dan mendukung kelancaran pembelajaran menulis puisi ini. Strategi pembelajaran memegang peranan penting terhadap pembelajaran, karena strategi pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai secara optimal. Strategi pembelajaran tersebut diberi nama strategi adaptasi pembelajaran kuantum yang dikembangkan berdasarkan pembelajaran kuantum. Strategi adaptasi pembelajaran kuantum memberikan kesempatan siswa dalam mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri untuk menghasilkan produk nyata, yakni menulis puisi baru. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa strategi adaptasi pembelajaran kuantum berupa tahapan-tahapan pembelajaran yang kemudian dikemas dalam bentuk buku panduan penerapan strategi pembelajaran. Produk strategi adaptasi pembelajaran kuantum ini berupa buku panduan berupa tahapan sebagai berikut: (1) mengamati, pada tahap ini guru menampilkan slide di depan kelas untuk diamati sambil mendengarkan alunan musik dan mengamati, (2) membimbing guru mengarahkan siswa dengan pertanyaan atau kalimat petunjuk untuk membimbing dan merangsang daya imajinasi siswa sesuai dengan tema yang telah ditentukan, (3) mengonkretkan, siswa ditugaskan untuk mengkonkretkan imajinasinya dalam bentuk tulisan draft kasar, (4) menulis, sambil tetap mendengarkan musik, tahap ini adalah menulis sambil menyempurnakan draf menjadi sebuah puisi, (5) menyunting, siswa menyunting hasil puisinya dengan teman sekelas didampingi guru untuk evaluasi dan penilaian, (6) merayakan, guru memberikan ucapan selamat ataupun penghargaan lainnya seperti pembacaan di depan kelas atau dua puisi terbaik di tempel di mading sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan Borg dan Gall. Langkah penelitian Borg dan Gall yang meliputi (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) merevisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan hasil uji coba lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, dan (10) diseminasi dan implementasi (Sukmadinata, 2008:169). Prosedur penelitian pengembangan yang diaplikasikan pada penelitian ini hanya 7 tahap. Tahap nomor 7, 8, dan 10 tidak diaplikasikan karena keterbatasan waktu dan biaya. Uji produk dilakukan dengan melibatkan (1) ahli penulisan puisi, (2) ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, (3) praktisi, yakni guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas X SMAN 2 Batu, dan (4) lapangan, yakni siswa kelas X SMAN 2 Batu. Jenis data penelitian ini adalah data numerik dan data verbal. Data numerik yakni berupa data skor yang diperoleh dari hasil angket penilaian ahli, praktisi, dan siswa terhadap produk. Data verbal dibedakan menjadi data tertulis dan data lisan. Data tertulis berupa catatan, komentar, kritik, maupun saran-saran yang dituliskan oleh subjek uji pada angket penilaian, sedangkan data verbal lisan berupa informasi yang disampaikan secara lisan ketika wawancara dengan ketiga kelompok uji. Hasil wawancara selanjutnya ditranskrips agar dapat dianalisis. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai peniliti sendiri. Angket penilaian dan pedoman wawancara bebas digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Analisis data dilakukan dengan cara (1) mengumpulkan data verbal tertulis yang diperoleh dari angket penilaian, (2) mentranskrip data verbal lisan, (3) menghimpun, menyeleksi, dan mengklasifikasikan data verbal lisan berdasarkan kelompok uji, dan (4) menganalisis data dan merumuskan simpulan analisis sebagai dasar untuk melakukan tindak lanjut terhadap produk yang dikembangkan. Uji produk melibatkan ahli penulisan puisi menghasilkan rata-rata kelayakan produk sebesar 82,81%, ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 71,8%, praktisi 91,65%, dan siswa 89,94%. Berdasarkan hasil uji melibatkan ahli penulisan puisi, produk tergolong layak dan siap untuk diimplementasikan. Berdasarkan hasil uji melibatkan ahli strategi pembelajaran, produk tergolong sangat layak dan perlu direvisi. Sedangkan berdasarkan hasil uji praktisi dan uji lapangan produk juga tergolong layak dan siap untuk diimplementasikan. Namun, ada beberapa aspek yang perlu direvisi dan ditambahkan berdasarkan komentar dan saran perbaikan dari ahli penulisan puisi, ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dan praktisi. Uji lapangan dengan melibatkan siswa kelas X SMAN 2 Batu dimaksudkan untuk mengetahui respon siswa terhadap strategi adaptasi pembelajaran kuantum yang diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi baru. Simpulan penelitian pengembangan ini adalah strategi adaptasi pembelajaran kuantum yang dikembangkan berdasar pembelajaran kuantum menunjukkan bahwa produk tergolong layak dan siap diimplementasikan dalam pembelajaran menulis puisi baru. Sebagai langkah pemanfaatan produk hasil pengembangan, guru disarankan untuk menerapakan strategi adaptasi pembelajaran kuantum dalam pembelajaran menulis puisi baru, sehingga kendala-kendala dalam pembelajaran menulis puisi baru dapat teratasi. Siswa juga disarankan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran menulis puisi baru. Pengembang lain disarankan untuk mengikuti langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini untuk kompetensi lain. Selanjutnya, penyebarluasan produk harus mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi. Oleh karena itu, agar penyebarluasan produk memenuhi kriteria efektif dan efisien, maka produk dapat diunggah dengan memanfaatkan media internet