Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas V SDN Sidorejo 02 dengan Strategi ITOP

ABSTRAK Menulis merupakan salah satu kompetensi kebahasaan yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, mulia tingkat prasekolah hingga perguruan tinggi. Untuk membelajarkan kompetensi menulis dapat dilakukan sejak jenjang pendidikan yang paling rendah. Banyak jenis kompetensi yang dibelajarkan dalam pendidikan kebahasaan. Salah satunya adalah menulis karangan. Pada penelitian kali ini peneliti mengkaji pembelajaran menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi. Pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi menekankan pada proses dan hasil yang dicapai dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, dapat menghasilkan siswa yang kompeten dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi dengan memperhatikan unsur-unsur intrinsik karangan narasi. Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi siswa kelas V SDN Sidorejo 02 dengan strategi ITOP. Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi mencakup kemampuan mengembangkan alur, kemampuan dalam penggarapan pelaku, kemampuan dalam penggambaran latar, kemampuan penggunaan sudut penceritaan, dan kemampuan penggunaan gaya bahasa dengan menggunakan strategi ITOP pada siswa kelas V SDN Sidorejo 02. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas satu siklus (atau lebih). Tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data penelitian ini adalah kata-kata, tindakan siswa dan guru, juga peristiwa pembelajaran menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi menggunakan strategi ITOP. Alat pengambilan data yang digunakan berupa tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi foto. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan pengamatan proses yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II, proses pembelajaran menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi menggunakan strategi ITOP sudah meningkat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah siswa yang mencapai target di atas 70 untuk penilaian proses pada setiap tahap, meliputi tahap pra menulis, menulis, dan pasca menulis. Peningkatan proses pembelajaran tahap pra menulis mencapai 89,29%. Peningkatan proses pembelajaran tahap menulis secara bertahap hingga mencapai 88,09%. Peningkatan proses pembelajaran tahap pasca menulis mencapai 90,48%. Keseluruhan rata-rata kelas pada penilaian proses menulis karangan narasi mencapai 89,29%. Berdasarkan analisis data penelitian keterampilan menulis karangan narasi siswa pada kemampuan awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan peningkatan pada kemampuan mengembangkan alur, penggarapan pelaku, penggambaran latar, penggunaan sudut penceritaan, dan penggunaan gaya bahasa. Nilai rata-rata kemampuan awal sebesar 64 atau termasuk dalam kategori belum tuntas. Hasil pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 73 dan termasuk dalam kategori tuntas. Terjadi peningkatan nilai rata-rata dari kemampuan awal sebesar 9. Pada siklus I sebanyak 15 (71%) siswa dikategorikan tuntas dan sisanya 6 (29%) siswa dikategorikan belum tuntas. Hasil pada siklus II nilai rata-rata kelas sebesar 83 dan termasuk dalam ketegori tuntas. Terjadi peningkatan nilai rata-rata dari siklus I sebesar 10. Pada siklus II seluruh siswa (100%) siswa dikategorikan tuntas. Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi pada setiap siklus diikuti dengan perubahan perilaku positif siswa. Hal tersebut terlihat pada nilai rata-rata proses siswa yang mengalami peningkatan dari sebelum tindakan, siklus I, hingga siklus II. siswa terlihat antusias dalam mempelajari cara menulis karangan narasi dan tertarik dalam mengikuti setiap tahapan menulis karangan narasi menggunakan strategi ITOP. Dari hasil penelitian ini, saran yang disampaikan peneliti adalah penggunaan strategi ITOP dapat menumbuhkan ketertarikan dan minat siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi sehingga perlu dipertimbangkan penggunaannya dalam pembelajaran. Kata kunci: peningkatan keterampilan menulis, karangan narasi, strategi ITO