Pembelajaran Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII.B SMP Negeri I Trawas, Kabupaten Mojokerto

Menulis pada dasarnya adalah usaha untuk menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan kemauan dengan wahana bahasa tulis. Menulis diajarkan di sekolah sebagai salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa selain keterampilan membaca, menyimak, dan berbicara. Menulis teks berita merupakan salah satu kompetensi dasar yang diajarkan kepada siswa, khususnya siswa kelas VIII. Pembelajaran menulis teks berita tidak lepas dari tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi, baik secara lisan atau tertulis. Pembelajaran tersebut diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan berbahasa dengan cara meliput berbagai peristiwa dan menuliskannya dalam bentuk teks berita. Penelitian tentang Pembelajaran Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII.B SMPN I Trawas Kabupaten Mojokerto adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran objektif tentang pembelajaran menulis teks berita yang meliputi (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) penilaian pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Data dalam penelitian ini terdiri atas tiga jenis. Pertama, data rencana pembelajaran menulis teks berita. Kedua, data prosedur pembelajaran menulis teks berita berupa paparan bahasa. Ketiga, data penilaian pembelajaran menulis teks berita berupa paparan bahasa, yaitu penilaian hasil. Sumber data penelitian ini adalah data dokumen berupa (1) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis teks berita yang dibuat guru sebelum mengajar dan penilaian, (2) prosedur pelaksanan pembelajaran menulis teks berita, dan (3) penilaian pembelajaran menulis teks berita. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, studi dokumen, lembar penilaian, dan dokumentasi. Pembelajaran menulis teks berita dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumusan perencanaan pembelajaran menulis teks berita mengacu kepada Kurikulum 2004. RPP yang disusun guru terdiri atas (1) identitas mata pelajaran, (2) tujuan pembelajaran, (3) materi ajar, (4) metode, (5) langkah-langkah kegiatan, (6) sumber/media pembelajaran, dan (7) penilaian. Persiapan pembelajaran menulis teks berita terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Rencana kegiatan pendahuluan pada pertemuan pertama meliputi kegiatan (1) tanya jawab, dan (2) siswa mengemukakan tanggapan. Rencana kegiatan inti meliputi kegiatan (1) iisiswa bekerja kelompok, (2) siswa mempelajari referensi, (2) tanya jawab, dan (3) penugasan. Adapun rencana kegiatan penutup meliputi kegiatan (1) merefleksi kegiatan pembelajaran, dan (2) penugasan. Rencana kegiatan pendahuluan pada pertemuan kedua meliputi kegiatan (1) tanya jawab tentang pembelajaran pertemuan sebelumnya, dan (2) pengkondisian siswa belajar individu. Rencana kegiatan inti meliputi kegiatan (1) siswa mempelajari referensi, (2) siswa menyusun kerangka berita sesuai prinsip penulisan berita, (3) siswa mengembangkan kerangka menjadi berita utuh, (4) siswa menyunting tulisannya sendiri/tulisan orang lain, (5) siswa menyempurnakan tulisannya, dan (6) kegiatan evaluasi. Adapun rencana kegiatan penutup berupa kegiatan merefleksi kegiatan pembelajaran. Persiapan penilaian terdiri dari tes lisan dan tes tulis. Pelaksanaan kegiatan pendahuluan pada pertemuan pertama meliputi kegiatan (1) tanya jawab, (2) guru memberikan umpan balik, dan (3) guru memberikan motivasi. Dari hasil penelitian diketahui pada tahap ini guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam RPP. Pelaksanaan kegiatan inti meliputi kegiatan (1) siswa mempelajari materi, (2) guru memberikan motivasi, (3) tanya jawab, dan (4) penugasan. Pelaksanaan kegiatan penutup hanya berupa pemberian tugas rumah oleh guru. Dari hasil penelitian diketahui pada tahap ini guru tidak merefleksi kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pendahuluan pada pertemuan kedua meliputi kegiatan (1) tanya jawab tugas sebelumnya, dan (2) membahas tugas. Dari hasil penelitian diketahui pada tahap ini guru tidak membangkitkan ingatan siswa terhadap pembelajaran yang telah lalu dan guru juga tidak mengaitkan kompetensi yang akan dibelajarkan dengan konteks kehidupan siswa atau kompetensi sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan inti meliputi kegiatan (1) membahas pekerjaan rumah siswa, (2) membangkitkan ingatan siswa terhadap materi-materi pembelajaran sebelumnya, (3) menulis teks berita. Dari hasil penelitian diketahui pada tahap ini guru justru melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan pada kegiatan pendahuluan. Pelaksanaan kegiatan penutup tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan kegiatan penutup pada pertemuan pertama. Guru tidak merefleksi kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian pada pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan menangkap instruksi guru yang terlalu cepat sehingga menyebabkan kelas menjadi tidak nyaman. Hal ini berpengaruh terhadap motivasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis teks berita adalah penilaian hasil berupa tes individu menulis teks berita dari peristiwa Sholat Idul Adha dan tes kelompok menulis teks berita dari hasil copymaster. Hasil penilaian menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita berjalan sangat baik, meski masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Rata-rata siswa telah mampu menulis teks berita. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada guru bahasa Indonesia agar meningkatkan pembelajaran menulis teks berita, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian. Kepada peneliti selanjutnya, disarankan agar meneliti pembelajaran menulis teks berita dengan media pembelajaran yang berbeda. Hasil dari penelitian yang berbeda diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran menulis teks berita dan menjadi referensi bagi para pembac