Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Humor dengan Menggunakan Strategi Peta Pikiran (Mind Mapping) Siswa Kelas V SDN Karangbesuki II Malang

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SD dan MI keterampilan menulis karangan berdasarkan pengalaman merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa kelas V SD dan MI. Dari hasil studi pendahuluan, siswa mempunyai beberapa kesulitan yaitu: menemukan ide yang segar dan kreatif, mengamplikasikan unsur-unsur pembangun narasi, menggunakan pilihan kata yang tepat dan benar, menggunakan ejaan dan tanda baca dengan tepat, dan mengaplikasikan pengalaman lucu siswa ke dalam karangan narasi. Dalam proses pembelajaran, guru tidak memberikan materi yang cukup tentang narasi dan belum membimbing siswa selama proses menulis. Dengan pembelajaran seperti itu, siswa tampak kurang motivasi dan kurang aktif. Setelah peneliti mengetahui masalah yang dihadapi siswa dalam menulis, peneliti memilih strategi Peta Pikiran sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa SD Negeri Karangbesuki II Malang dalam menulis cerita humor. Melihat kondisi tersebut, seharusnya dapat diatasi jika guru mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah merencanakan strategi pembelajaran yang menarik, kreatif, inovatif, dan menyenangkan dengan menggunakan strategi Peta Pikiran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis cerita humor dengan menggunakan strategi Peta Pikiran pada tahap menemukan ide, tahap mengembangkan ide, tahap menyajikan karangan dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, padu, lengkap, dan tahap merevisi karangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilkasanakan dalam dua pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan secara berkelanjutan yang dirancang secara berurutan. Penelitian ini meliputi beberapa tahap, yaitu: studi pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28, 31 Maret 2008 dan 4, 7 April 2008. Siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah siswa SD Negeri Karangbesuki II Malang yang berjumlah 24 anak. Sumber data penelitian ini adalah kata-kata, tindakan siswa dan guru, juga peristiwa pembelajaran menulis karangan cerita humor dengan menggunakan strategi Peta Pikiran. Instrumen pengumpul data utama adalah peneliti dibantu guru sebagai mitra peneliti, sedangkan instrumen penunjang berupa lembar observasi, catatan lapangan, pedoman wawancara, dan lembar kerja siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Peta Pikiran secara signifikan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita humor siswa kelas V pada tahap menemukan ide, tahap mengembangkan ide, tahap menyajikan karangan dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, padu, lengkap, dan tahap merevisi karangan. Pada tahap menemukan ide, strategi Peta Pikiran membantu siswa menemukan ide lebih cemerlang dengan cepat, siswa lebih berkonsentrasi terhadap ide yang ditemukan, ide siswa lebih segar, kreatif, jelas, terarah, pembelajaran jadi lebih menyenangkan dan siswa bersedia menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Pada tahap mengembangkan ide, siswa mampu menemukan ide-ide cemerlang dengan cepat dan efisien, strategi peta pikiran mampu menstimulus siswa dalam berimajinasi, siswa lebih terfokus pada satu topik, ide-ide lebih detail dan terperinci, siswa tidak merasa kesulitan menemukan ide cerita, pemilihan tokoh, watak, alur, amanat, setting tempat, suasana, dan waktu, serta peristiwa dijabarkan ke dalam peta pikiran dengan detail. Melalui peta pikiran, hasil kerangka karangan siswa lebih terarah dan sistematis. Pada tahap menyajikan karangan dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, padu, dan utuh, ide siswa lebih terfokus dan jelas. Siswa lebih berkonsentrasi pada ide yang muncul dan mampu berimajinasi dengan lebih baik. Ketika menulis, siswa tampak lebih mudah mengingat dengan cepat, dan siswa lebih mudah mengembangkan kerangka karangan. Siswa lebih mudah menemukan gagasan, menceritakan setiap detail peristiwa hasil dari imajinasi, setiap kejadian dalam cerita disusun dan dirangkaikan secara kronologis. Selain itu, siswa lebih mudah mengembangkan peristiwa yang diimajinasikan, siswa mudah menentukan tokoh-tokoh cerita beserta wataknya, latar cerita baik latar tempat, suasana dan waktu, menentukan alur, dan amanat. Pada tahap revisi strategi Peta Pikiran membantu siswa mengetahui kesalahan dan kekurangannya, siswa berani tampil mempublikasikan hasil karangan, dan berani memberikan kritikan serta masukan yang membangun. Pada siklus I, persentase jumlah siswa yang mendapat nilai menulis cerita humor di atas 70 (KKM) dengan menggunakan strategi Peta Pikiran mencapai 62,5 %. Sedangkan pada siklus II, persentase jumlah siswa yang mendapat nilai menulis cerita humor di atas 70 (KKM) dengan menggunakan strategi Peta Pikiran mencapai 87,5 %. Hal ini menunjukka bahwa strategi Peta Pikiran dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita humor siswa kelas V SD Negeri Karangbesuki II Malang. Berkaitan dengan hasil penelitian di atas, jika dalam pembelajaran siswa kesulitan dalam menemukan ide-ide cemerlang dengan cepat dan detail, disarankan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk menerapkan strategi Peta Pikiran dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis cerita humor. Selain itu, jika guru menginginkan siswa mampu mengembangkan setiap ide menjadi lebih luas, siswa mampu mengingat setiap detail gagasan, dan ide lebih terfokus maka disarankan menggunakan strategi Peta Pikiran. Strategi ini mampu menghindari dominasi guru dalam proses pembelajaran, karena strategi Peta Pikiran membuat siswa lebih aktif dan kreatif