PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN CNC MILLING PRODUCTION UNIT (PU) KELAS XII TPM DI SMKN 6 MALANG

ABSTRAK Firdaus, Ihwan. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran CNC Milling Production Unit (PU) Kelas XII TPM DI SMKN 6 Malang. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dra. Hj. Widiyanti, M.Pd., (2) Drs. Yuni Sunarto, M.Pd. Kata Kunci: Modul Pembelajaran CNC Milling PU, SMKN 6 Malang Tujuan pengembangan modul pembelajaran CNC Milling PU adalah untuk menciptakan modul pegangan bagi siswa yang digunakan sebagai media pembelajaran yang mampu menjadi salah satu suplemen dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran kejuruan CNC Milling PU di SMKN 6 Malang dan mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan bahan ajar yang dikembangkan Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMKN 6 Malang. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan angket. Penelitian ini melibatkan ahli media, ahli materi sebagai validator dan siswa kelas XII teknik pemesinan di SMKN 6 Malang sebagai subjek penelitian. Penelitian pengembangan ini melalui beberapa tahap yaitu: : (1) identifikasi masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji terbatas; (7) revisi produk; (8) uji lapangan; (9) revisi produk; (10) produksi yang selanjutnya dapat digunakan sebagi bahan ajar atau media pembelajaran yang membantu siswa dan guru pada proses pembelajaran CNC Milling PU Hasil uji kelayakan modul dari ahli media sebesar 96,25% yang berarti valid atau layak. Hasil uji kelayakan dari kedua ahli materi sebesar 81,62% yang berarti vaid atau layak. Hasil uji kelayakan dari uji terbatas sebesar 80,34% yang berarti valid atau layak. Hasil uji kelayakan modul dari uji lapangan sebesar 82,18 yang berarti valid atau layak. Secara keseluruhan, ahli media, ahli materi, uji terbatas dan uji lapangan dapat dinyatakan modul ini memiliki kualitas layak dan valid untuk digunakan dalam proses pembelajaran Bagi peneliti berikutnya yang akan mengembangkan media pembelajaran berupa modul ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : (1) Gambar sebaiknya dibuat sebaik mungkin, agar siswa lebih tertarik untuk menggunakan modul yang digunakan, (2) Modul CNC Milling PU ini layak diterapkan dan mendapat tanggapan yang positif dari pihak sekolah, apalagi dilihat dari segi kurikulum 2013 yang menuntut siswa belajar secara mandiri, sehingga keberadaan modul ini dinilai sangat efektif, maka media pembelajaran yang berupa modul ini bisa dikembangkan dengan mengganti kompetensi mata pelajaran yang belum ada modulnya, misalnya teknik gambar manufaktur, teknik pemesinan bubut dan frais komplek dan lain sebagainya, (3) Modul CNC Milling PU ini dapat dikembangkan lagi menjadi Modul CNC yang isinya meliputi teknik pemesinan CNC TU dan ditambah dengan teknik pemesinan CNC PU sehingga dapat digunakan selama 2 semester