Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan Tingkat Intelegensi terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Mata Diklat Teknologi Motor Bensin Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen

ABSTRAK Purnama, Yudha Ari. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan Tingkat Intelegensi terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Mata Diklat Teknologi Motor Bensin Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Skripsi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Amat Mukhadis, M.Pd, (II) Drs. Imam Muda Nauri, S.T., M.T. Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, tingkat intelegensi, hasil belajar teknologi motor bensin, SMK. Pembelajaran di SMK pada dasarnya merupakan pembelajaran yang berorientasi dan bertujuan pada dunia kerja, sehingga model pembelajaran yang digunakan harus merepresentasikan keadaan di dunia kerja. Namun pada kenyataannya model pembelajaran yang sering digunakan sekarang ini masih belum berorientasi pada dunia kerja. Menyadari hal itu perlu diterapkan model pembelajaran yang mampu berorientasi dan bertujuan pada dunia kerja, yang mana pada penelitian ini mencoba menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa SMK. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji signifikansi perbedaan hasil belajar mata diklat Teknologi Motor Bensin antara kelompok siswa yang dikenakan model PBM dan kelompok siswa yang dikenakan model Pembelajaran Konvensional dengan mempertimbangkan tingkat intelegensi sebagai karakteristik siswa, serta interaksinya. Penelitian ini berjenis quasi eksperimental dengan metode Non-equivalent Control Group Design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah assignment random sampling yaitu menggunakan kelas yang sudah ada sebagai sampel. Siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen siswa yang dikenakan model PBM dan kelompok kontrol siswa yang dikenakan model Pembelajaran Konvensional. Setiap kelompok siswa dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok siswa dengan tingkat intelegensi tinggi dan kelompok siswa dengan tingkat intelegensi sedang. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi dan tes. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji ANOVA dua jalur dengan bantuan SPSS 17.0 untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil belajar berdasarkan model pembelajaran dan tingkat intelegensi. Taraf signifikansi yang digunakan sebesar 0,05, dan dikatakan terdapat perbedaan hasil belajar jika probabilitas di bawah 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang dikenakan model PBM dengan model Pembelajaran Konvensional pada mata diklat Teknologi Motor Bensin Jurusan TKR SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen; (2) terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi dan siswa yang memiliki tingkat intelegensi sedang pada mata diklat Teknlogi Motor Bensin Jurusan TKR SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen; dan (3) tidak terdapat interaksi yang signifikan antara penggunaan model PBM dan tingkat intelegensi terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata diklat Teknologi Motor Bensin Jurusan TKR SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen