PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 1 KEPANJEN

ABSTRAK Widiawati, Titik. 2013. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Pembimbing (I). Drs. Ir Mustaman, M.Pd (II). Drs. H. Agus Sholah, M.Pd. Kata Kunci : praktik kerja industri (prakerin). Praktik kerja industri sebagai kegiatan yang wajib dilakukan oleh siswa dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di indonesia khususnya bagi lulusan SMK, namun pada pelaksanaannya banyak menemui permasalahan. SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen adalah sekolah menengah kejuruan di kabupaten malang yang melaksanakan prakerin dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan siswa. Waktu pelaksanaan prakerin relative pendek hanya dalam kurun waktu 3 bulan dan pelaksaannya secara sistem offering. Tujuan penelitian ini mengetahui pelaksanaan program praktik kerja industri siswa kelas XI TKR SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan prakerin siswa kelas XI TKR SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data tentang pelaksanaan program Prakerin yang meliputi prosedur perencanaan pelaksanaan Prakerin, kinerja siswa Prakerin, monitoring dan pembimbingan, evaluasi, faktor penghambat dan pendukung Prakerin. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program praktik kerja industri SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen yang meliputi prosedur perencanaan pelaksanaan prakerin dinyatakan tidak membebani, kinerja siswa Prakerin dinyatakan baik, monitoring dinyatakan tidak sesuai perencanaan, pembimbingan oleh instruktur dinyatakan baik, evaluasi dinyatakan baik, manfaat program dinyatakan sangat bermanfaat bagi siswa kelak dalam memasuki dunia kerja, pada bagian pemanfaatan waktu praktik dinyatakan sangat sesuai sedangkan untuk hasil analisis nilai siswa dinyatakan baik. Faktor penghambat pada bagian administrative, ada beberapa siswa merasa terbebani dengan melunasi spp pada semester 4, peneliti menyarankan supaya sekolah memberi keringanan dengan cara mengangsur selama siswa melaksanakan prakerin. Pada kegiatan monitoring dan pembimbingan berdasarkan jadwal monitoring oleh guru pembimbing, sebagian besar siswa menyatakan jarang dikunjungi oleh guru pembimbing dikarenakan padatnya jadwal mengajar guru, peneliti menyarankan kepada humas untuk mengatur ulang jadwal monitoring seefektif dan seefisien mungkin supaya pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan program prakerin. Faktor pendukung terdapat alat-alat produksi yang lebih lengkap serta mendapatkan dana intensif dari DU/DI membuat siswa menjadi bersemangat dalam bekerja, kerjasama yang baik dengan DU/DI sehingga memperlancar proses monitoring dan pelaporan nilai, Input siswa yang tinggi dan kegiatan pembimbingan yang baik sehingga memperlancar proses pembimbingan siswa prakerin