Hubungan Motivasi Belajar dan fasilitas Pembelajaran dengan Hasil Belajar pada Kompetensi Perbaikan Kopling Sepeda Motor di SMK Otomotif

ABSTRAK Agung, Rizha, K.2013. Hubungan Motivasi Belajar dan Fasilitas Pembelajaran dengan Hasil Belajar pada Kompetensi Perbaikan Kopling Sepeda Motor di SMK Otomotif. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. H. Amat Mukhadis, M.Pd (2) Drs. Imam Muda Nauri, ST., M.T. Kata Kunci : motivasi belajar, fasilitas pembelajaran, hasil belajar. Faktor motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran merupakan faktor yang berhubungan dengan hasil belajar. Apabila dalam sebuah pembelajaran terdapat motivasi belajar yang tinggi dan fasilitas pembelajaran yang baik maka akan diperoleh hasil belajar yang maksimal, begitu juga sebaliknya jika motivasi belajar kurang dan fasilitas pembelajaran tidak memenuhi standar maka hasil belajar akan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menguji signifikansi hubungan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa kelas XII SMK otomotif, (2) menguji signifikansi hubungan fasilitas pembelajran dengan hasil belajar siswa kelas XII SMK otomotif, (3) menguji signifikansi hubungan motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan hasil belajar siswa kelas XII SMK otomotif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif yang dilaksanakan pada siswa kelas XII jurusan Teknik Otomotif Sepeda Motor SMKN 9 Malang dan SMK PGRI 3 Tlogomas Malang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96 siswa dengan metode proportional random sampling. Pengambilan data yang digunakan adalah metode angket dan tes. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dan uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis menggunakan nilai uji parsial dan simultan. Hasil penelitian terhadap siswa kelas XII Teknik Otomotif Sepeda Motor SMKN 9 Malang dan SMK PGRI 3 Tlogomas Malang menunjukkan secara parsial hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar kognitif sebesar 36,1%, hubungan fasilitas pembelajaran dengan hasil belajar kognitif sebesar 33,5%, dan secara simultan motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan hasil belajar kognitif sebesar 40,6%. Secara parsial hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar soft skill bekerjasama sebesar 32,6%, hubungan fasilitas pembelajaran praktik dengan hasil belajar soft skill bekerjasama sebesar 58,3%, dan secara simultan motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan hasil belajar soft skill bekerjasama sebesar 59%. Kesimpulan yang diperoleh: (1) motivasi belajar siswa kelas XII SMK termasuk kategori cukup baik. (2) kelengkapan dan kondisi fasilitas pembelajaran siswa kelas XII SMK termasuk kategori baik. (3) hasil belajar kognitif siswa SMK kelas XII dalam kategori sangat tinggi dan hasil belajar soft skill bekerjasama dalam kategori tinggi. (4) terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan hasil belajar kognitif siswa SMK kelas XII, terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan hasil belajar soft skill bekerjasama siswa SMK kelas XII. (5) terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas pembelajaran dan hasil belajar kognitif siswa SMK kelas XII, terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas pembelajaran dan hasil belajar soft skill bekerjasama siswa SMK kelas XII. (6) Terdapat hubungan yang signifikan motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan hasil belajar kognitif siswa SMK kelas XII, terdapat hubungan yang signifikan motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan hasil belajar soft skill bekrjasama siswa SMK kelas XII