PENGARUH PENERAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN SARANA PRASARANA PRAKTIK PENGELASAN TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK LAS DAN FABRIKASI LOGAM BAGI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK ISLAM 1 BLITAR

ABSTRAK Rokhim, Nur. 2012. Pengaruh Penerapan Praktik Kerja Industri Dan Sarana Prasarana Praktik Pengelasan Terhadap Prestasi Hasil Belajar Mata Pelajaran Praktik Las Dan Fabrikasi Logam Bagi Siswa Program Keahlian Teknik Permesinan Smk Islam 1 Blitar. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Solichin, S.T., M.Kes., (II) Drs. Yoto, S.T., M.Pd., M.M Kata Kunci: Praktik Kerja Industri, Sarana Prasarana Praktik Las, Hasil Belajar Praktik Las Berdasarkan survey yang telah peneliti lakukan pada bulan September 2012 di SMK Islam I Blitar, 25% dari setiap kelas XII program keahlian teknik permesinan SMK Islam I Blitar, masih belum ada peningkatan prestasi hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam dalam praktik pengelasan, dan penggunaan sarana – prasarana untuk praktik las yang kurang memadai. Tujuan : (1) mengkualifikasi penerapan praktik kerja industri, (2) mengkualifikasi sarana prasarana praktik las, (3) mengkualifikasi nilai mata pelajaran pratik las dan fabrikasi logam, (4) untuk mengetahui pengaruh penerapan praktik kerja industri terhadap hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam, (5) untuk mengetahui pengaruh sarana prasarana praktik las terhadap hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam, (6) untuk mengetahui pengaruh penerapan praktik kerja industri dan sarana prasarana praktik las terhadap hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam siswa kelas XII program keahlian teknik permesinan SMK Islam I Blitar. Rancangan: penelitian penjelasan dengan jenis penelitiannya yaitu kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII program keahlian teknik permesinan SMK Islam I Blitar semester 5 sebanyak 161 siswa dari 5 kelas, dan untuk sampel diambil sebanyak 50 siswa. Instrument penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik kuantitatif. Hasil: (1) penerapan praktik kerja industri di SMK Islam I Blitar sudah dilaksanakan dengan sangat baik, dengan persentase 36% (18 siswa), (2) kondisi sarana prasarana praktik las di SMK Islam I Blitar sudah memadai, dengan persentase 47% (24 siswa), (3) hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam yang dilaksanakan setelah praktik kerja industri mendapat nilai yang memuaskan, dengan persentase 74% (37 dari 50 siswa), (4) penerapan praktik kerja industri berpengaruh pada prestasi belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam (p sebesar 0,50 ≤ 0,50), (5) kondisi sarana prasarana praktik pengelasan sangat berpengaruh pada prestasi belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam (p sebesar 0,34 < 0,50). (6) ada pengaruh antara penerapan praktik kerja industri dan sarana prasana praktik las dengan prestasi hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam, dilihat dari uji F di dapat F hitung sebesar 4,011 (p sebesar 0,025 < 0,050). Kesimpulan : (1) terlaksananya praktik kerja industri dengan sangat baik dengan ditandai 36% siswa merasa sangat puas dengan adanya penerapan praktik kerja industri, (2) kondisi sarana prasarana praktik las sudah memadai ditandai 47% siswa menyatakan sudah memadai untuk proses pembelajan praktik dan 70% sudah memadai dengan acuan dari PERMENDIKNAS No. 40 tahun 2008, (3) Prestasi hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam bagi siswa kelas XII program keahlian permesinan SMK Islam I Blitar sudah sangat memuaskan, dibuktikan dengan persentase 74% dari 37 siswa mendapat nilai yang cukup memuaskan, (4) penerapan praktik industri berpengaruh terhadap prestasi hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam, (5) sarana prasarana praktik las berpengaruh terhadap prestasi hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam, (6) penerapan praktik kerja industri dan sarana prasarana praktik las berpengaruh terhadap prastasi hasil belajar mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam. Saran: (1) bagi pihak sekolah, hendaknya pelaksanaan praktik kerja industri dilaksanakan lebih dari 3 bulan, sarana prasarana praktik las segera dilengkapi dan juga untuk lebih memfasilitasi dalam semua mata pelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal, (2) bagi siswa, hendaknya menyadari arti pentingnya pelaksanaan pembelajaran praktik mata pelajaran praktik las dan fabrikasi logam, (3) bagi guru, hendaknya lebih memfokuskan pada proses pembelajaran praktik las sehingga siswa dapat lebih giat dan bersungguh – sungguh dalam mencapai kompetensi las, (4) bagi peneliti selanjutnya, sebagai acuan dalam pengembangan penelitian dalam penelitian selanjutnya