Analisis perlengkapan Sarana dan Prasarana Praktikum Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Negeri 1 Kepanjen Berdasarkan Kebutuhan KTSP

ABSTRAK Hardiyanto, Reno. 2012. Analisis perlengkapan Sarana dan Prasarana Praktikum Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Negeri 1 Kepanjen Berdasarkan Kebutuhan KTSP. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs., Ir., Machfudz, (II) Drs. Ir. Mustaman, M.Pd. Kata kunci: Sarana dan Prasarana, KTSP Dalam tuntutan dunia kerja saat ini, banyak sekali membutuhkan tenaga – tenaga yang terampil. Tidak hanya kemampuan secara teori saja, tetapi harus bisa dalam pengaplikasiannya. Untuk mencapai lulusan SMK yang berkompeten dan bermutu, perlu sarana maupun prasarana pendukung dalam kegiatan pembelajaran di SMK. Mengingat SMK merupakan lembaga pendidikan yang memberikan layanan keterampilan, maka perlu sarana yang tidak hanya bersifat sarana pembelajaran teori sebagaimana yang ada di Sekolah Menengah Atas (SMA) namun juga perlu peralatan yang mampu menunjang kegiatan di SMK yang bersifat produktif, artinya perlu peralatan praktikum guna melatih kegiatan atau pembelajaran yang bersifat keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dari sarana dan prasarana yang terdapat dalam bengkel mekanik otomotif di SMK Negeri 1 Kepanjen. Penelitian difokuskan pada 4 area kerja bengkel meliputi, area kerja mesin otomotif, area kerja chasis dan pemindah tenaga, area kerja kelistrikan otomotif, dan juga ruang penyimpanan dan instruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian sarana pada masing-masing area kerja belum mancapai 100% . Pada area kerja mesin otomotif tingkat kesesuaiannya hanya 76,04 %, area kerja chasis dan pemindah tenaga 76,04 %, dan area kerja kelistrikan otomotif juga hanya 82,3 %, sedangkan untuk ruang penyimpanan dan instruktur mencapai 74 %. Tingkat kesesuaian yang masih rendah tersebut sebagian besar dikarenakan tidak tersedianya jenis perabotan pada masing-masing area kerja, dan selain itu juga dikarenakan jumlah peralatan praktek yang masih sangat minim dan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sejumlah peserta didik dalam 1 kelas yang mencapai 38 orang. Begitupun juga dengan prasarana ruang pada masing-masing area kerja bengkel mekanik otomotif tersebut belum memenuhi standar, dimana pada area kerja mesin otomotif tingkat kesesuaiannya hanya 61 %, area kerja chasis dan pemindah tenaga 46 %, dan area kerja kelistrikan otomotif juga hanya 61 %, sedangkan untuk ruang penyimpanan dan instruktur mencapai 100 %. Dari hasil penelitian tersebut, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa sarana dan prasarana yang terdapat dalam bengkel mekanik otomotif SMK Negeri 1 Kepanjen, masih belum memenuhi standar yang telah ditentukan BSNP