Pengaruh Pengalaman Guru dan iklim Organisasi Sekolah terhadap kinerja guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari MAlang

ABSTRAK Anggara, Prima. 2009. Pengaruh Pengalaman Guru dan Iklim Organisasi Sekolah terhadap Kinerja Guru Bidang KeahlianTeknik Mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang. Skripsi, Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dra. Widiyanti, M.Pd, (II) Drs. H. Yoto, S.T, M.Pd, M.M. Kata kunci: pengalaman guru, iklim organisasi sekolah dan kinerja guru. Pengalaman guru dan iklim organisasi sekolah merupakan dua faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Pengalaman guru disini digambarkan oleh guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang meliputi pengalaman kerja, masa kerja, latar belakang pendidikan dan diklat yang pernah diikuti. Iklim organisasi sekolah yang dikondisikan oleh guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang meliputi suasana organisasi, orientasi nilai, citra diri organisasi, pola komunikasi, pola interaksi individu, daya dorong organisasi dan kecepatan gerak organisasi. Serta kinerja guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang disini adalah suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai oleh guru diantaranya penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan program pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, analisis hasil evaluasi serta pelaksanaan perbaikan dan pengayaan. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk: (1) Mendeskripsikan gambaran pengalaman guru, (2) Mendeskripsikan kondisi iklim organisasi sekolah guru, (3) Mendeskripsikan status kinerja guru, (4) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara antara pengalaman guru dengan kinerja guru, (5) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru, (6) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara pengalaman guru dan iklim organisasi sekolah terhadap kinerja guru bidang keahlian teknik mesin di SMK Negeri 1 Singosari Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang sebanyak 30 orang guru, diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Sebelum pengumpulan data dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reabilitas instrumen digunakan program SPSS 14 for Windows. Hasil analisis validitas dan reabilitas diperoleh koefisien korelasi antara 0,708 sampai 0,948. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen cukup valid. Hasil analisis reliabilitasnya 0,9756. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen cukup reliabel. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Gambaran pengalaman guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang berkategori tinggi sebanyak 86,67%. (2) Kondisi iklim organisasi sekolah guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang berkategori kondusif sebanyak 60%. (3) Status kinerja guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang berkategori baik sebanyak 70%. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman guru terhadap kinerja guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang dengan thitung sebesar 3,198. (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim organisasi sekolah terhadap kinerja guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang dengan thitung sebesar 3,848. (3) terdapat pengaruh yang signifikan antar pengalaman guru dan iklim organisasi sekolah terhadap kinerja guru bidang keahlian teknik mesin SMK Negeri 1 Singosari Malang dengan r sebesar 0,786 dan F sebesar 21,882. Persamaan garis regresi Y = -12,122 + 1,814 X1 +0,598 X2. Berdasarkan penelitian di atas, diajukan saran (1) Siswa selalu menjaga dan memperjuangkan nama baik sekolah di dalam maupun di luar sekolah, mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah agar dapat mendukung iklim organisasi sekolah yang baik dan menciptakan suasana kelas dan sekolah yang nyaman, selalu meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dengan mengoptimalkan sarana dan presarana yang ada. (2) Guru dapat meningkatkan budaya belajar dan selalu menambah segala ilmu pengetahuan yang terbaru, melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tingginya, memelihara suasana kerja yang kondusif, sehingga guru maupun siswa merasa nyaman dalam belajar. Selain itu juga didukung dengan meningkatkan keakraban dengan para guru melalui komunikasi yang baik. (3) Sekolah diharapkan selalu memberikan motivasi kepada guru sehingga para guru dapat meningkatkan kinerjanya, dapat menciptakan iklim organisasi sekolah yang baik, kondusif dan demokratis demi terciptanya keadaan yang nyaman, sehingga kinerja guru dapat meningkat.