Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Jurusan Teknik Mesin Sekolah Menengah Kejururan Negeri I Singosari Malang

ABSTRAK Udin, Mafa'. 2008. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Jurusan Teknik Mesin Sekolah Menengah Kejururan Negeri I Singosari Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. H. Dwi Agus Sudjimat, S.T., M.Pd. ; (2) Drs. H. Yoto, S.T., M.Pd., M.M. Kata-kata kunci: kurikulum tingkat satuan pendidikan, pelaksanaan pembelajaran, teknik mesin, SMK Negeri I Singosari. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai satuan pendidikan, potensi, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat dan karakteristik peserta didik. Keluarnya Permendiknas no 22 dan 23 tahun 2006 menandai perubahan KBK menjadi kurikulum KTSP. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan di jurusan Teknik Mesin di SMK Negeri I Singosari yang berkaitan dengan proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar yang sesuai dengan KTSP. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait baik pihak SMK, maupun pemerintah. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri I Singosari dengan objek penelitian jurusan Teknik Mesin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran KTSP di SMKN I Singosari cukup baik seperti dalam perencanaan pembelajaran yaitu: (1) dalam perencanaan pembelajaran guru menyusun prota, promes, dan rencana pelaksanaan pembelajaran; (2) RPP disusun secara tim guru yang dikoordinasikan oleh pihak jurusan; (3) guru mengembangkan sumber belajar berupa modul dan job sheet. Dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu: (1) menciptakan suasana belajar yang kondusif dengan kedisiplinan dan pembelajaran moving class; (2) pembelajaran dilaksanakan oleh guru dengan melaksankan skenario dalam RPP (3) guru dalam aktivitas pembelajaran bertindak sebagai fasilitator dan lebih banyak melibatkan siswa; (4) metode pembelajaran lebih banyak menggunakan diskusi, kerja kelompok, dan praktek langsung; (5) pengawasan dilakukan oleh pihak sekolah kepada guru dalam pembelajaran dikelas. Berkaitan penilaian hasil belajar yaitu: (1) penilain yang digunakan adalah penilaian berbasis kelas; (2) guru menggunakan berbagai metode penilaian yang mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik; (3) prinsip penilaian dengan acuan patokan (PAP); (4) sekolah membuat Standar Kompetensi Minimal (SKM) dengan patokan yang berbeda berdasarkan tingkat dan program keahliannya; (5) guru memberikan ujian remidial apabila nilai siswa tidak memenuhi standar. Hambatan pelaksanaan KTSP: (1) sebagian guru masih menggunakan metode pembelajaran secara konvensional; (2) pelaksanaan pembelajaran belum menggunakan sumber belajar modul secara sepenuhnya sehingga modular sistem tidak berjala