Komparasi Lendutan Akibat Penambahan Prategang Eksternal Pada Jembatan Rangka (Studi Kasus : Jembatan Rangka Baja Wirolegi Kabupaten Jember)

Jembatan Wirolegi yang terletak di Kabupaten Jember diresmikan pada tahun 1979 kurang lebih 40 tahun yang lalu. Jembatan Wirolegi merupakan jembatan rangka baja dengan tipe Callender Hamilton yang memiliki panjang bentang 28,5 meter. Ilhami (2015) menyimpulkan besar lendutan faktual yang terjadi pada jembatan Wirolegi sebesar 3,9 cm dengan lendutan ijin yang diisyaratkan sebesar 3,56 cm, artinya kondisi jembatan Wirolegi jika ditinjau dari lendutan batas ijin sudah tidak memenuhi syarat. Secara teoritis pemberian prategang eksternal dapat memberikan arah lawan lendutan yang terjadi, dikarenakan dapat menyederhanakan penerapan beban aksial yang dikombinasikan dengan gaya angkat untuk meningkatkan kapasitas lentur dan geser dari struktur balok atau komponen, sehingga dapat mereduksi defleksi dan vibrasi selama umur layan. Untuk itu perlu dilakukan simulasi penangan retrofit dengan penambahan prategang eksternal pada jembatan Wirolegi guna mengurangi lendutan yang terjadi. Sumber data yang digunakan dalam menyelesaikan studi kasus ini adalah data sekunder dan hasil pengamatan langsung dilapangan. Dalam proses penyelesaiannya digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisa komparatif. Sifat dari studi kasus ini membandingkan perbedaan fakta – fakta empiris berdasarkan hasil analisa secara teoritis objek yang ditinjau. Objek yang dimaksud adalah, jembatan tanpa perlakuan pemberian prategang eksternal dan jembatan dengan perlakuan pemberian prategang eksternal. Dari serangkaian analisa yang dilakukan, besar gaya prategang yang diberikan pada saat kondisi prategang inisial sebesar 240960,52 kg, pada kondisi prategang efektif gaya prategang yang diberikan sebesar 227325,15 kg. Dengan menggunakan produk strand VSL grade 270 diameter 1,27 mm sebanyak 22 buah. Pada kondisi eksisting jembatan lendutan yang terjadi sebesar 4,93 cm lendutan tersebut sudah melebihi batas ijin lendutan sebesar 3,56 cm. Akibat penambahan prategang eksternal, prosentase pengurangan lendutan pada kondisi prategang inisial sebesar 39,35 % dengan pengurangan lendutan sebesar 1,94 cm dan pada kondisi prategang efektif prosentase pengurangan lendutan sebesar 37,11 % dengan pengurangan lendutan sebesar 1,83 cm. Stabilitas elemen pada masing – masing kondisi masih memenuhi syarat tegangan ijin, dengan tegangan ijin elemen sebesar 273,33 Mpa, namun perlu dilakukan peninjauan perkuatan elemen struktur jembatan menggunakan cover plate dikarenakan kondisi tegangan elemen rangka tepi atas hampir mencapai batas ijin tegangan