INTERPRETASI MAKNA KASIH SAYANG DAN MANAJEMEN KOMUNIKASI WARIA DENGAN KELUARGA (Studi Fenomenologi pada Individu Waria di Kota Bandung)

Waria atau perempuan transgender, adalah seseorang individu yang dilahirkan laki-laki dan kemudian memilih hidup sebagai perempuan. Transgender adalah istilah umum yang mengacu pada individu yang jenis kelaminnya tidak sesuai dengan jenis kelamin pria dan wanita yang diterima secara luas, kerangka yang kuat menyusun struktur sosial peran, perilaku, dan harapan. Penelitian ini mengkaji makna kasih sayang dan manajemen komunikasi waria dengan keluarga di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini memfokuskan pada makna penghakiman, penerimaan, kenyamanan dan manajemen komunikasi. Keluarga menunjukan rasa kasih sayang mereka kepada waria sebagai berikut. Pertama, keluarga cenderung melihatkan perhatian berupa nasehat dan peringatan tentang hal yang tidak baik kepada waria. Kedua, keluarga menerima waria dengan orientasi seksual berbeda. Ketiga, keluarga menunjukan rasa nyaman mereka kepada waria dengan tidak mempermasalahkan penampilan waria. Metode penelitian yang digunakan adalah metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Wawancara mendalam dilakukan terhadap empat individu informan waria yang sudah berubah penampilan menjadi perempuan di daerah Kiara Condong Kota Bandung dan ditambah dengan tiga informan pendukung masing-masing satu dari keluarga waria. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna kasih sayang dan manajemen komunikasi waria dengan keluarga berjalan dengan baik. Kasih sayang yang mereka dapatkan diberikan secara timbal balik antara keluarga dengan waria, ini justru akan menimbulkan hal yang positif bagi waria. Manajemen komunikasi didalam keluarga waria terhubung dengan baik, ini membuktikan bahwa perubahan yang dilakukan oleh waria tidak membuat putusnya komunikasi dengan keluarga. Transgender women, are individuals who are born men and then choose to live as women. Transgender is a general term that refers to individuals whose sex does not suit the widely accepted male and female gender, a strong framework that composes the social structure of roles, behavior, and expectations. This study examines the meaning of compassion and management of transgender women communication with families in the city of Bandung. The purpose of this study focuses on the meaning of judgment, acceptance, comfort and management of communication. The family showed their love for transgender women as follows. First, families tend to look at attention in the form of advice and warnings about things that are not good for transgender women. Second, families accept transgender women with different sexual orientations. Third, families show their comfort in transgender women by not questioning the transgender women appearance. The research method used is the phenomenology method with a qualitative approach. In-depth interviews were conducted with four individual transgender women informants who had changed their appearance to women in the Kiara Condong area of Bandung City and were added with three supporting informants, each one from a transgender women family. The results of the study show that the meaning of affection and management of transgender women communication with the family goes well. The love they get is given reciprocally between families with transgender women, this will actually lead to positive things for transgender women. The management of communication within the transgender women family is well connected, this proves that the changes made by transgender women people do not break up communication with the family