PANDANGAN ORANGTUA TERHADAP PENGASUHAN PADA ANAK USIA DINI

Topik mengenai pengasuhan sudah menjadi perhatian bagi para peneliti selama berpuluh-puluh tahun. Penelitian yang selama ini ada lebih banyak menggunakan kategorisasi gaya pengasuhan yang berkiblat pada negara Barat. Hasilnya program-program parenting yang sering dilakukan di Indonesia pun berkiblat pada standar dan norma dari negara tersebut sehingga pengasuhan orangtua perlu ‘dikoreksi’. Khususnya orangtua dari kalangan sosio-ekonomi menengah ke bawah yang seringkali dinilai memiliki gaya pengasuhan yang tidak tepat dan memiliki kesadaran dan pengetahuan yang minim dalam mengasuh anak. Guna menghindari stigma tersebut, penelitian ini mencoba untuk mengetahui pandangan orangtua dari kalangan tersebut dalam praktik pengasuhan anak usia dini. Peneliti mencoba untuk melihat isu ini dari perspektif post-developmentalism khususnya menggunakan Teori Ekologi Bronfenbrenner (1994) guna menganalisis faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kapasitas orangtua dalam praktik pengasuhan yang mendukung perkembangan anak. Metode yang digunakan adalah kualitatif khusunya studi kasus dengan melibatkan 3 orang Ibu yang memiliki anak usia dini. Data diambil dengan wawancara semi terstruktur. Analisis data mnggunakan grounded theory dengan membuat open coding dan focus coding. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua dari sosio-ekonomi menengah ke bawah memggunakan berbagai macam strategi dalam mengasuh anak diantaranya adalah menasehati, memberikan alasan, membujuk, mengancam, dan sesekali juga menggunakan strategi hukuman (punitive). Di samping itu, tidak dapat dipungkiri bahwa partisipan juga tetap menunjukkan perilaku afeksi terhadap anak sebagai bentuk kasih sayang. Beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk pengasuhannya adalah nilai anak dan parental belief. Selain itu, aspek sosio-kultural seperti agama, budaya, struktur keluarga, pekerjaan, peran ayah, peran sekolah juga ditemukan berkontribusi dalam gaya dan proses pengasuhan pada anak usia dini. ;-- The topic of parenting has received a considerable attention among researchers for decades. Many studies mostly categorized the style of parenting that is oriented from Western countries. As a result, parenting programs in Indonesia are oriented towards the standards and norms of those countries and so that the parenting practices of Indonesian parents needs to be 'corrected'. Parents especially who come from low socio-economic status is often perceived of having ineffective and less knowledge of parenting. In order to avoid those stigma, this study is aimed to explore the perspective of parents from that group regarding the parenting issue in early childhood. The researcher tried to look at this issue from the perspective of post-developmentalism, especially using Bronfenbrenner's (1994) Ecological Theory to analyze external factors that influence parental capacity in parenting practices that support children's development. The method used is qualitative especially case studies by involving 3 mothers who have child in early childhood years. Data is obtained by semi-structured interviews. Data were analyzed using grounded theory by making open coding and focus coding. The results of this study shows that parents use multiple strategies in parenting such as giving advice, reasoning, persuading, threatening, and even using physical punishment sometimes. However, they still show some affective behavior to show their love to their children. The result also indicates that children's values and parental beliefs are the factors that influence the use of parenting styles in parents among low socio-economics group. Moreover, socio-cultural aspects such as religion, culture, family structure, work, father's role, school’s role were also found to contribute to the parenting process