PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOMUNITAS SOSIAL BERBASIS LITERASI BAHASA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BUKU TEKS

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tuntutan kompetensi berpikir dan berkomunikasi abad ke-21, literasi sebagai kultur pembelajaran, dan kompleksnya menulis akademik di perguruan tinggi. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi abad ke-21, yaitu pembelajaran berbasis literasi, komunikasi dan kerja sama untuk meningkatkan keterampilan menulis buku teks mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan mengembangkan model Pembelajaran Komunitas Sosial (PKS) berbasis literasi bahasa dalam pembelajaran menulis buku teks. Metode yang digunakan adalah Design Based Research (DBR) model Reeves. Model ini melibatkan tiga tahap desain makro, yaitu: (1) merancang draf buku teks; (2) menyusun 1 bab contoh buku teks utuh, dan (3) menyusun buku teks utuh. Setiap tahap desain makro terdiri atas empat tahapan desain mikro, yaitu: (1) mengidentifikasi dan menganalisis masalah; (2) mendesain dan mengembangkan prototipe model PKS; (3) menerapkan model, dan (4) merefleksi. Di akhir desain makro III, model PKS berbasis literasi bahasa adalah model akhir dari hasil refleksi, penilaian, dan temuan penelitian. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Kelas 5C Tahun Akademik 2014/2015 (kelas terbatas) dan mahasiswa kelas 5A dan 5B Tahun Akademik 2017/2018 (kelas meluas). Temuan penelitian ini adalah: pertama, model baru PKS berbasis literasi bahasa mampu menjawab isu pembelajaran abad ke-21 yakni mengembangkan empat kompetensi belajar: (1) kemampuan pemahaman yang tinggi, (2) kemampuan berpikir kritis, (3) kemampuan berkolaborasi, dan (4) berkomunikasi -- mengembangkan kemampuan mahasiswa menulis buku teks jenjang SMP dan SMA/SMK. Kedua, model PKS dapat menciptakan interaksi yang efektif, lingkungan belajar yang lebih terbuka, kultur akademik yang positif, serta memicu pemelajar untuk terus berpikir terbuka dengan saling berbagi masalah, berbagi informasi, berbagi pengalaman, dan berbagi pemecahan masalah. ;--- This research was derived by the demands of thinking ability and communication competency in 21st century, literacy as a learning culture, and the complexity of academic writing in higher education. Therefore, the development of learning models is required in accordance with the framework of the 21st century, namely learning based on literacy, communication and cooperation in improving students’ performance in writing textbooks. The aim of this study was to design and develop Social Community Learning (SCL) model based on language literacy in learning writing textbook. The method used in this research was Design Based Research (DBR) Reeves model. This model involved three stages of macro design, namely: (1) designing the draft of the textbook; (2) arranging a chapter of the textbook sample, and (3) organizing a complete textbook. Each macro design stage consisted of four stages of micro design, namely: (1) identifying and analyzing problems; (2) designing and developing a prototype of a SCL model; (3) applying the model, and (4) reflecting. The final model of SCL language literacy-based were reflection result, valuation, test, and research findings. The students of Indonesian Language and Literature FPBS of Indonesia University of Education class 5C academic year 2014/2015 and students of 5A and 5B class academic year 2017/2018 were assigned as the subjects of the research. The findings of this study were: first, a new model of language literacy-based SCL was able to answer the issue of 21st century learning, namely developing four learning competencies (high comprehension ability, critical thinking skills, the ability to collaborate, and communication). Second, SCL model was able to create effective interactions, more open learning environment, positive academic culture, and trigger students to think openly by sharing problems, information, experiences, and problem solving. Third, there were guidelines for writing textbooks as a reference for students and other social community in writing textbooks