POLA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM DI DAYAH RAUDHATUSSHALIHIN ACEH

Pola pembelajaran dayah di Indonesia terus berkembang, akan tetapi Dayah Raudhatusshalihin masih menggunakan pola pembelajaran tradisional dengan model pembelajaran teacher center learning. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pembelajaran pendidikan Islam di Dayah Raudhatusshalihin Aceh, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif kualitatif interaktif yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa perencanaan pembelajaran pendidikan Islam di Dayah Raudhatusshalihin dilakukan pada awal tahun oleh semua stakeholder yang terkait Dayah. Perencanaan yang dilakukan hanya untuk membahas penentuan kurikulum, penyusunan materi ajar dan penyusunan tujuan pembelajaran, sedangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tidak terlalu dianggap penting, maka silabus dan RPP tidak dibuat dan tidak menjadi pedoman ustadz dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan pembuka, inti dan penutup. Kegiatan pembelajaran didahului dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar para santri, membaca surat Alfatihah dan Asmaul Husna terakhir menyampaikan topik pembelajaran yang akan dibahas. Kegiatan inti yang dilakukan pada saat pembelajaran diantaranya dengan menyampaikan materi ajar, penyampaian ulang materi oleh para santri dan terkahir dilakukan proses tanya jawab. Metode yang sering digunakan oleh para ustadz adalah metode ceramah, model pembelajarannya adalah teacher center learning dan pola pembelajaran menggunakan pola pembelajaran tradisional. Kegiatan penutup yang dilaksanakan pada saat pembelajaran pendidikan islam di Dayah Raudhatusshalihin diantaranya menyimpulkan materi ajar, menyampaikan materi yang akan di bahas pada pertemuan selanjutnya, berdoa, dan diakhiri salam serta Shalawat Nabi. Dayah menggunakan dua sistem evaluasi, yaitu evaluasi lisan dan tertulis. Evaluasi lisan dan tertulis dilakukan dengan berbeda intensitas. Evaluasi lisan dilakukan pada setiap proses pembelajaran selesai atau pada kegiatan penutup melaui proses tanya jawab, sedangkan evaluasi tertulis hanya dilakukan satu tahun sekali, dengan tujuan untuk menentukan kenaikan tingkat santri. Selain itu, terdapat evaluasi disiplin yang dilakukan diluar proses pembelajaran. Evaluasi disiplin dilakukan untuk mengevaluasi kehadiran dan disiplin para santri di lingkungan Dayah Raudhatusshalihin Aceh.;---The pattern of dayah learning in Indonesia continues to grow, but Dayah Raudhatusshalihin still uses traditional learning patterns with teacher center learning learning models. This study aims to describe the pattern of learning of Islamic education in Raudhatusshalihin Dayah Aceh, which consists of planning, implementing, and evaluating learning. This research method uses descriptive, data collection methods using observation, interviews and documentation studies while data analysis techniques use interactive qualitative descriptive data analysis from consisting of three activities, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study explain that the planning of learning Islamic education in Raudhatusshalihin Dayah is carried out at the beginning of the year by all stakeholders related to Dayah. The planning is carried out only to discuss the determination of the curriculum, the preparation of teaching materials and the preparation of learning objectives, while the syllabus and learning implementation plan (RPP) are not considered important, the syllabus and RPP are not made and do not guide the Ustadz in the learning process. The learning process consists of three activities, namely opening, core and closing activities. Learning activities are preceded by saying greetings, asking the news of the students, reading the letter Alfatihah and Asmaul Husna last delivering the learning topics to be discussed. The core activities carried out at the time of learning include delivering teaching materials, re-submitting material by the students and finally the question and answer process. The method often used by religious teachers is the lecture method, the learning model is teacher center learning and learning patterns using traditional learning patterns.. The closing activities carried out at the time of learning Islamic education at Raudhatusshalihin Dayah included summarizing the teaching material, presenting material to be discussed at the next meeting, praying, and ending with greetings and the Prophet's Prayer. Dayah uses two evaluation systems, namely oral and written evaluation. Oral and written evaluations are carried out with different intensities. Oral evaluation is carried out in each completed learning process or in closing activities through a question and answer process, while written evaluation is only conducted once a year, with the aim of determining the increase in the level of santri. In addition, there is a disciplinary evaluation conducted outside the learning process. Discipline evaluation is carried out to evaluate the presence and discipline of students in the Dayah Raudhatusshalihin environment in Aceh