STUDI DAYA DUKUNG DAN DAYA TARIK WISATA DI KECAMATAN RANCABALI

Kecamatan Rancabali sebagai salah satu tujuan utama untuk berwisata di Kabupaten Bandung. Sebagian besar daya tarik di Kecamatan Rancabali berada di kawasan taman wisata alam yang status nya di konservasi yang didalamnya terdapat jenis flora fauna yang dilindungi. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak negatif yang di timbulkan diperlukan cara agar kelestarian alam di kawasan wisata ini tetap terjaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai daya dukung dan daya tarik ekowisata di Kecamatan Rancabali. Metode yang digunakan ialah Metode yang digunakan adalah perhitungan berdasarkan rumus Cifuentes (1992) yang terdiri dari Daya Dukung Fisik (PCC), Daya Dukung Riil (RCC) dan Daya Dukung Efektif (ECC) yang menjadi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi literatur, serta wawancara terhadap pengelola kawasan wisata, wisatawan dan masyarakat untuk mengathui sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pariwisata. Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan nilai daya dukung fisik Kawah Putih 1.307, Cimanggu untuk berpiknik 474 orang/hari, berenang 41 orang/hari, Ranca Upas untuk berkemah 127 orang/hari, aktivitas dikandang rusa 345 orang/hari, dan Situ Patengan 1.053 orang/hari. Nilai daya dukung riil Kawah Putih 440 orang/hari, Cimanggu 195 orang/hari, Ranca Upas 223 orang/hari, Situ Patengan 271 orang/hari. Sedangkan untuk nilai daya dukung efektif Kawah Putih 344 orang/hari, Cimanggu 148 orang/hari, Ranca Upas 189 orang/hari, dan Situ Patengan 208 orang/hari. Hasil analisis skoring beradasarkan indikator ketersediaan informasi vegetasi, kemudahan mengamati satwa, keragaman flora dan fauna, keunikan, keindahan, keberagaman aktivitas, aksesibilitas untuk daya tarik ekowisata Cimanggu memiliki nilai tertinggi dibandingkan ketiga daya tarik lainnya, keunggulan Cimanggu dibandingkan yang lainnya adalah keragaman aktivitas wisatanya sehingga wisatawan dapat menyesuaikan aktivitas wisata sesuai keinginan.;---Rancabali District as one of the main destinations for tourism in Bandung Regency. Most of the attraction in the District of Rancabali is in the zone of natural tourist parks whose status is in the environment where there are protected species of fauna. Therefore to reduce the negative that takes time so that space in nature remains. The purpose of this study was to determine the value of the carrying capacity and attractiveness of ecotourism in Rancabali sub-district. The method used is the method used to calculate Cifuentes (1992) which consists of Physical Carrying Capacity (PCC), Real Carrying Capacity (RCC) and Effective Carrying Capacity (ECC). Data collection is done using, literature study, and interviews with tourism area managers, tourists and the community to recognize the level of community participation in tourism activities. Based on the results of the study, get the physical carrying capacity of Kawah Putih 1,307, Cimanggu for picnic 474 people / day, swimming 41 people / day, Ranca Upas for camping 127 people / day, activities in deer 345 people / day, and Situ with 1,053 people / days. The real carrying capacity of the White Crater is 440 people / day, Cimanggu 195 people / day, Ranca Upas 223 people / day, Situ Patengan 271 people / day. Whereas for the effective carrying capacity of White Crater 344 people / day, Cimanggu 148 people / day, Ranca Upas 189 people / day, and Situ with 208 people / day. Scoring analysis results information on vegetation information, protection of animal populations, diversity of flora and fauna, uniqueness, beauty, diversity of activities, accessibility to ecotourism attraction Cimanggu has the highest value compared to other attractions, the advantage of Cimanggu compared to others is the diversity of tourism. tourists can adjust tourist activities as desired