PENGEMBANGAN KAMPUNG BUDAYA BATIK KHAS RANGERANG MENUJU KAMPUNG BOJONG YANG MANDIRI

ABSTRAK Penelitian tentang Kampung Budaya di desa Kemuning ini diharapkan menjadi contoh solusi bagi masalah kurangnya penghasilan masyarakat desa akibat menghilangnya sumber daya alam terpenting seperti sawah, ladang, kebun dan hutan yang selama ini menopang kebutuhannya, yang disebabkan terus meluasnya perkotaan. Pendidikan yang rendah juga membuat mereka tak mampu bersaing merebut setiap peluang yang muncul dari berkembangnya perkotaan. Sementara itu beberapa Kampung Adat seperti Baduy, Suku Naga, Suku Sasak, Dayak, dan lain-lain, (dengan kekuatannya memelihara budaya tradisi) justru mampu memberikan efek ekonomis pada dirinya dan desa-desa di sekitarnya. Kegiatan wisata dan edukasi telah membawa masyarakat moderen mendatangi mereka dan menghidupkan perekonomian masyarakat desa. Maka apabila masyarakat desa (dimanapun) mampu menciptakan pusat-pusat budaya tradisional, dalam bentuknya yang unik, dengan produk berkualitas, penyajian yang kreatif, dan manajerial yang baik, pasti akan mampu menciptakan jalan penghasilannya sendiri. Kampung Budaya Kemuning di Kampung Bojong, Desa Kemuning, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang yang bersentuhan langsung dengan kemajuan Megapolitan Serpong, BSD, Sumarecon dan lain-lain akan menikmati peningkatan penghasilan yang melimpah karena akan menjadi destinasi Budaya Tradisional yang masih asli di tengah-tengah masyarakat amat moderen yang haus wisata budaya. ABSTRACK The research on Kampung Budaya in the village of Kamuning is expected to be an example of a solution to the problem of lack of income of rural communities due to the disappearance of the most important natural resources such as rice fields, fields, gardens and forests that have been supporting their needs, due to continued expansion of cities. Low education also makes them unable to compete for every opportunity that arises from urban development. Meanwhile, some traditional villages such as Baduy tribe, Naga tribe, Sasak tribe, and others (with the power to preserve traditional culture) are actualy able to have an economic effect on themselves and the surrounding villages. Tourism and education activities have brought modern society to come to them and revive the economy of rural communities. So if the village community (wherever) is able to create traditional cultural centers, in their unique form, with quality products, creative presentation and good managerial, they will certainly be able to create its own income paths. Kamuning culture village in Bojong Village, Kemuning Village, Legok District, Tangerang Regency, which is in direct contact with the progress of the Serpong, BSD, Summarecon, and others. Thirst for cultural tourism