Faktor Yang Berkaitan Dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Analisis Spasial Di Kabupaten Jombang Tahun 2014 - 2018

Kabupaten Jombang merupakan daerah endemis demam berdarah dengue (dbd). Penyakit dbd dengan angka kesakitan yang tinggi dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Epidemiologi spasial diawali dengan peggunaan peta sebagai alat untuk menggambarkan potensi penyebab penyakit. SIG dapat digunakan untuk melihat gambaran distribusi spasial dari penyakit DBD di suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis hubungan berbagai faktor dengan angka kejadian demam berdarah dengue berdasarkan analisis spasial di Kabupaten Jombang tahun 2014 - 2018. Metode yang digunakan adalah observasoinal dengan design cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang. Sampel pada penelitian ini adalah semua orang yang sakit demam berdarah dengue tahun 2014 - 2018. Faktor yang terkait adalah curah hujan, kepadatan penduduk, ABJ, rumah sehat dan PHBS. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan software GeoDa Local Moran’s I dan aplikasi QGIS. Hasil penelitian berdasarkan uji Moran’s I for spatial dependence di peroleh nilai p = 0,02924 yang berarti bahwa terdapat hubungan faktor - faktor yang berkaitan dengan angka kejadian DBD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor - faktor yang berkaitan (rendahnya ABJ, rendahnya cakupan rumah sehat, rendahnya PHBS, tingginya curah hujan, tingginya kepadatan penduduk) berpengaruh terhadap kejadian demam berdarah dengue. Sebaiknya perlu dilakukan upaya kegiatan PSN yang dilakukan secara rutin dan larvasida pada daerah yang sulit air