Media Dan Politik (Studi Kasus Konstruksi Citra Politik Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga di Koran Jawa Pos Dalam Pemilu 2019)

Penelitian ini membahas tentang bagaimana media mengkonstruksi citra politik masing-masing kandidat dalam Pemilihan Umum 2019. Permasalahan yang akan dikaji yakni bagaimana konstruksi citra yang ingin disampaikan oleh tim sukses, serta konsruksi citra yang dibuat oleh media. Tidak hanya berhenti pada realits text yang ada di pemberitaan, proses analisa juga melibatkan konteks sosial politik untuk bisa mengambil kesimpulan makna yang tepat dan relasi antara media dan aktor politik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis teks Fairclough, yakni analisa yang melibatkan variabel teks dan konteks. Penelitian ini akan mengungkap relevansi hasil analisa teks dengan social analisisnya. Media sebagai pilar ke empat dalam sistem demokrasi tetap memiliki independensi dalam memberikan informasi. Meski ada kesamaan antara citra politik yang ingin dibangun oleh aktor dengan citra yang dikonstruksi oleh media, bukan berarti ada kerjasama politik. Informasi yang disampaikan didasarkan atas pertimbangan konten yang menarik bagi para pembaca, bukan karena kekuasaan salah satu aktor. Meski demikian, media dan aktor saling menguntungkan dalam hal ini, karena pemberitaan politik menjadi komoditi yang dicari pembaca, sedangkan aktor politik perlu media untuk tetap menyampaikan produk politiknya ke masyarakat