Pembagian Kerja Pada Tenaga Kerja Perempuan (Studi Kasus Di Bank Sampah Induk Surabaya)

Tingkat kepadatan penduduk di Surabaya telah meningkat selama dekade terakhir dan tampaknya sejalan dengan peningkatan jumlah sampah kota. Kemunculan bank sampah menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah. Fenomena menarik dari bank sampah memunculkan perubahan produksi di area domestik menuju area publik. Banyak bank sampah yang melibatkan perempuan sebagai tenaga kerja. Penelitian ini berjudul "Pembagian Kerja Pada Tenaga Kerja Perempuan (Studi Kasus Di Bank Sampah Induk Surabaya)". Fokus penelitian ini untuk memahami pembagian kerja dan nilai tenaga kerja perempuan secara menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan perempuan bekerja, proses pembagian kerja, beban kerja yang dialami perempuan dan nilai tenaga kerja di BSIS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengamatan, wawancara mendalam, studi literatur, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pembagian kerja dan nilai tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar alasan perempuan bekerja di BSIS adalah memenuhi kebutuhan ekonomi secara mandiri. Pembagian kerja yang ada di BSIS dilakukan berdasarkan perbedaan gender. Dalam proses produksi dan aktivitas penjualan, karyawan perempuan mengalami beban kerja yang lebih besar dibandingkan karyawan laki-laki. Upah yang didapatkan karyawan perempuan masih lebih rendah daripada karyawan laki-laki walaupun beban ganda dialami oleh karyawan perempuan