Teknik Pembenihan Ikan Mas Koki (Carassius Auratus) Di Balai Riset Budidaya Ikan Hias (Brbih), Depok, Provinsi Jawa Barat

Ikan mas koki merupakan komoditas yang mendominasi dalam peningkatan produksi ikan hias di Indonesia setelah ikan koi dan ikan cupang. Peningkatan produksi ikan hias mas koki diketahui sebesar 66.823.000 ekor pada tahun 2010 menjadi 72.997.000 pada tahun 2014. Peningkatan produksi dalam kegiatan budidaya ikan mas koki disertai dengan permasalahan yang muncul berupa ketersediaan benih yang tidak kontinyu akibat kurangnya pemahaman petambak seputar teknik pembenihan dari ikan mas koki. Solusi untuk permasalahan tersebut berupa tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang berikut yaitu mengetahui teknik serta permasalahan dan penanganan dalam kegiatan pembenihan ikan mas koki (Carassiusauratus). Kegiatan Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok, Jawa Barat pada tanggal 17 Desember 2018 – 17 Januari 2019. Kegiatan pembenihan yang dilakukan meliputi pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan, hingga pemeliharaan larva. Induk yang digunakan terdapat dua jenis, yaitu mas koki oranda dan mas koki mutiara. Pemijahan berlangsung dua kali yaitu antar mas koki oranda dan antar mas koki mutiara. Fekunditas dari mas koki oranda mencapai 875 butir telur dan mas koki mutiara mencapai 3850 butir telur. Mas koki oranda memiliki FR 94%, HR 91,83%, SR 93,04% dan mas koki mutiara memiliki FR 93,66%, HR 92,48%, SR 92,94%. Fekunditas mas koki oranda diketahui lebih rendah dibandingkan mas koki mutiara, namun FR, HR, dan SR kedua mas koki tidak berbeda jauh. Fekunditas yang rendah pada mas koki oranda dapat ditangani dengan melakukan pemberian pakan rutin serta pemijahan terhadap induk beberapa kali hingga usia 1 – 2 tahun