Analisis penetapan bagi hasil bagi dana pihak ketiga pada bmt Sidogiri Unit Ambunten Kabupaten Sumenep

INDONESIA: Dana pihak ketiga merupakan dana segar yang diperoleh dari masyarakat atau anggota untuk dikelola oleh BMT UGT Sidogiri Unit Ambunten Kabupaten Sumenep. Dana pihak ketiga ada dua dalam BMT yaitu tabungan umum syari’ah dan tabungan mudharabah berjangka. Tabungan umum syari’ah biasanya menggunakan mudharabah muthlaqah dan tabungan berjangka menggunakan mudharabah muqayyadah. Nisbah bagi hasil yang diberikan pada para anggota merupakan pendapatan bersih kantor dengan porsi yang sesuai dengan saldo akhir mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menggambarkan keadaan antusiasme masyarakat atau untuk menjalin kerja sama BMT UGT Sidogiri Unit Ambunten Kabupaten Sumenep, dengan mengunakan metode pengumpulan data, melalui dua cara yaitu wawancara dan dokumentasi. Penggunaan sumber data berupa data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penetapan bagi hasil bagi dana pihak ketiga pada BMT UGT Sidogiri Unit Ambunten Kabupaten Sumenep ditetapkan dengan menyelaraskan pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) UGT Sidogiri Pusat. BMT UGT Sidogiri Unit Ambunten Kabupaten Sumenep yaitu mengelola dana masuk dan keluar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Pengumpulan dana yang masuk setiap harinya langsung terhubung dengan server pusat termasuk dalam menghitung nisbah bagi hasil juga dilakukan oleh kantor pusat. Dan kendala yang dihadapi dalam penetapan bagi hasil dana pihak ketiga pada pendanaan, yaitu kurangnya pencapaian target pendapatan sehingga harus memperbanyak pembiayaan atau pinjaman. ENGLISH: Third party funds are fresh funds obtained from the community or members to be managed by BMT UGT Sidogiri Unit Ambunten Kabupaten SUMENEP. Third-party funds there are two in the BMT namely General savings Sharia and Mudharabah futures savings. Saving general Sharia usually uses Mudharabah Muthlaqah scheme and the term savings using Mudharabah Muqayyadah. The ratio of the results given to the members is the net income of the office with a portion that corresponds to their final balance. This study uses a qualitative descriptive approach that describes the state of the enthusiasm of the community or to cooperate with BMT UGT Sidogiri Unit of Sumenep District, using the method of collecting data, in two ways, namely Interviews and documentation. Use of data sources in both primary and secondary data. The results of this study concluded that the settlement for the third party fund on BMT UGT Sidogiri Unit of Sumenep Regency was established by aligning to the Baitul Maal Wattamwil (BMT), the central Sidogiri. BMT UGT Sidogiri an Ambunten Unit of SUMENEP Regency namely managing funds in and out in accordance with the rules that have been set. The fundraiser that enters each day is directly connected to the central server including in calculating the ratio of results also done by the head office. And the obstacles faced in the determination of the results of third-party funds on funding, namely the lack of achievement of the target income so should multiply the financing or loan