FUNGSI MUTᾹBA’AH YAUMIYAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN MAHASISWI ASMA AMANINA YOGYAKARTA (Penanaman Nilai Disiplin, Religius, Kepedulian, dan Tanggung Jawab)

Latar belakang masalah dari penelitian ini adalah adanya ketidaksesuaian antara penerapan mutāba‟ah yaumiyah sebagai kontrol terhadap amalan harian yang seharusnya dilakukan dengan keadaan yang terlihat, diantaranya tentang ibadah harian yaitu shalat berjama‟ah. Shalat berjama‟ah seharusnya diikuti oleh seluruh santri, namun di beberapa waktu shalat hanya terlihat tidak lebih dari 50% saja. Kasus lain yang adalah masih adanya beberapa santri yang pulang larut malam atau melebihi jam kepulangan yang sudah ditentukan. Selain itu juga terjadi persamaan antara mahasiswa umum dan mahasiswa yang berstatus santri dalam hal menyelesaikan tugas perkuliahan yaitu sistem kebut semalam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil lokasi di PPMi Asma Amanina Yogyakarta. Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi agama. Pendekatan ini dipilih karena untuk meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan pengaruh keyakinan terhadap agama yang dianutnya serta dalam kaitannya dengan perkembangan usia masing-masing. Analisis data yang dilakukan dengan mereduksi data yang berarti merangkum dan memilih hal-hal pokok yang penting, menyajikan data dalam bentuk teks naratif kemudian memberikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi mutāba‟ah yaumiyah dalam membentuk karakter santri di PPMi Asma Amanina terlihat dari perubahan kuantitas amalan. Peningkatan yang terlihat dari semester satu hingga semester dua adalah nilai religius dan kepedulian, sedangkan untuk nilai disiplin dan tanggung jawab masih belum mengalami peningkatan. Namun demikian, ada beberapa kendala yang menyebabkan penerapan mutāba‟ah yaumiyah belum maksimal, diantaranya karena ada santri yang tidak mengisi, kurangnya pengecekan setiap hari secara kultural dari pemandu, serta kurangnya kesadaran diri dari santri. Kata Kunci : Mutāba’ah Yaumiyah, Karakte