PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL MUTTAQIEN KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Akhmad Khanifudin (15240057). Perencanaan Sumber Daya Manusia Berbasis Kewirausahaan di Pondok Pesantren Raudhatul Muttaqien Kalasan Sleman Yogyakarta. Skripsi. Manajemen Dakwah. Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Perencanaan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting untuk sebuah lembaga atau organisasi. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut dapat dilakukan dengan cara perencanaan sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satu metode tersebut adalah melalui pendekatan ilmu tasawuf. Sebagaimana dengan Pondok Pesantren Raudhatul Muttaqien Kalasan Sleman Yogyakarta sebagai lembaga yang berfokus pada santri yang kreatif dan berani berwirausaha, dimana dari seorang santri biasa bisa menjadi santripreneur dengan metode kecerdasan kenabian (prophetic intelligence). Pemilihan metode prophetic intelligence dalam perencanaan di Pondok Pesantren Pesantren Raudhatul Muttaqien Kalasan Sleman Yogyakarta ini untuk membekali kewirausahaan kepada santrinya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah pimpinan pondok pesantren, pengurus atau pembina, serta santri di Pondok Pesantren. Obyek dalam penelitian ini adalah Perencanaan Sumber Daya Manusia Berbasis Kewirausahaan di Pondok Pesantren Raudhatul Muttaqien Kalasan Sleman Yogyakarta. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa Perencanaan Sumber Daya Manusia Berbasis Kewirausahaan di Pondok Pesantren Raudhatul Muttaqien Kalasan Sleman Yogyakarta dilakukan dengan beberapa tahapan yakni, perencanaan santripreneur, pengangkatan santripreneur, dilanjutkan perencanaan program yang meliputi program pengembangan, program pemberdayaan dan permodalan yang dilakukan tanpa mempunyai target financial tertentu dan tanpa ketegasan dalam menerapkan peraturan dan punishment dari pondok pesantren sehingga motivasi santri dalam berwirausaha tidak stabil yang berdampak pada produktivitas kewirausahaan. Dalam pelaksanaannya terdapat 4 program kewirausahaan yang diajarkan yaitu: Batik tulis dan cap, pemberdayaan ikan air tawar, studio professional dan yang baru saja di rintis adalah pelatihan pra nikah. selain itu santri juga berwirausaha secara pribadi yang difasilitasi oleh pesantren sebagai usaha penunjang kemandirian sant