FENOLOGI PERKECAMBAHAN BENIH MATOA (Pometia pinnata)

Di Sumatera Barat terdapat matoa jenis Kelapa dan Papeda. Dikaji dari sudut pandang ilmiah, kajian tentang matoa masih terbatas. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang matoa dimulai dengan fenologi perkecambahan benih matoa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang fase-fase yang terjadi secara alami pada perkecambahan benih matoa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jenis yang digunakan adalah Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Hasil penelitian menunjukkan, fase-fase perkecambahan benih Matoa Kelapa dan Matoa Papeda yaitu: (a) Munculnya radikula Matoa Kelapa pada hari ke-6, sedangkan Matoa Papeda pada hari ke-4. (b) Munculnya hipokotil Matoa Kelapa dan Matoa Papeda pada hari ke-7. (c) Munculnya kotiledon ke permukaan tanah pada Matoa kelapa dan Matoa Papeda pada hari ke-8. (d) Kotiledon Matoa Kelapa terangkat (epigeal) pada hari ke-10, sedangkan Matoa Papeda (epigeal) pada hari ke-9. (e) Kotiledon Matoa Kelapa terangkat sempurna disertai munculnya epikotil dan bakal daun pada hari ke-12, sedangkan Matoa Papeda pada hari ke-11. (f) Terbukanya d aun pertama Matoa Kelapa pada hari ke-14, sedangkan Matoa Papeda pada hari ke-13. (g) Daun Matoa Kelapa dan Matoa Papeda berwarna merah kecoklatan pada hari ke-15. (h) Daun Matoa Kelapa berwarna coklat pada hari ke-17, sedangkan Matoa Papeda pada hari ke-16. (i) Daun Matoa Kelapa berwarna coklat kehijauan pada hari ke-18, sedangkan Matoa Papeda pada hari ke-17. (j) Daun Matoa Kelapa dan Matoa Papeda berwarna hijau pada hari ke-21. Keseluruhan fase tersebut membutuhkan waktu selama 21 hari. Kata kunci: Fenologi, Fase Perkecambahan, Matoa Kelapa, Matoa Papeda, Epigeal