Kajian Teologi Kontekstual terhadap Pemahaman Iman GPIB tentang Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Dalam setiap organisasi pasti memiliki filosofis tentang eksistensi/keberadaannya, dan setiap bangsa pun memilikinya. Hal tersebut mengandung gagasan konseptual yang kemudian disusun menjadi rumusan. Pemahaman filosofis itu disebut dalam istilah gerejawi, yakni Pemahaman Iman Gerejawi. Pemahaman Iman dirumuskan masing-masing Gereja sehubungan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan misinya sesuai dengan konteks masyarakat, di mana ia menjalankan kesaksian dan pelayanan ditengah-tengah jemaat. Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) memiliki 7 (tujuh) butir rumusan Pemahaman Iman, dan salah satu butirnya yang ke-5 (lima) berjudul Negara dan Bangsa. Pemahaman Iman GPIB menjadi landasan teologi gereja terkait Iman Ajaran Ibadah (IAI), serta landasan etis moral (Akta Gereja). Peran serta gereja khususnya GPIB sangat dibutuhkan untuk membina warga jemaatnyamenjadi warga Negara Indonesia yang baik dan menaati undang-undang serta hukum yang berlaku. Oleh karena itu, alangkah lebih baik jika Pemahaman Iman GPIB perlu lebih kontekstual dan menjawab kebutuhan para warga jemaatnya, serta menjadi tongkat penuntun bagi warga gereja