PENYELESAIAN SENGKETA MEREK SEBAGAI AKIBAT DARI TINDAKAN PENYEROBOTAN NAMA DOMAIN (CYBERSQUATTING) DI INDONESIA

Cybersquatting atau penyerobotan nama domain adalah salah satu jenis kejahatan di dunia maya atau internet yang sering dilakukan yang melibatkan merek milik suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan dengan cara menjual atau menyewakan nama domain tersebut kepada pemilik merek atau suatu perusahaan lain agar mendapatkan keuntungan. Pemilik merek yang merasa dirugikan dapat menempuh penyelesaian sengketa baik melalui jalur litigasi dan nonlitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kriteria yang digolongkan sebagai cybersquatting dan mendeskripsikan tata cara penyelesaian sengketa cybersquatting. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian hukum Perundang-Undangan (Statute Approach). Data yang didapat diolah dengan teknik pengumpulan data dan dianalisis dengan metode yuridis normatif. Hasil penelitian ini menyatakan kriteria cybersquatting terdiri atas nama domain yang sama, memiliki itikad tidak baik dan mencari keuntungan. Penyelesaian sengketa dapat diselesaikan melalui jalur litigasi sesuai dengan UU yang mengatur dan Nonlitigasi dapat melalui aturan khusus yaitu Kebijakan PANDI (Pengelola Nama Domain Internet di Indonesia) dan UDRP (Uniform Domain Name Dispute Resolution)