ANALISIS PUTUSAN VERSTEK DI PENGADILAN AGAMA BENGKULU (Studi Putusan Nomor. 0009/Pdt.G/2018/PA.Bn)

Verstek merupakan putusan yang dijatuhkan oleh hakim karena pihak Termohon/Tergugat tidak hadir selama proses persidangan dan juga tidak mewakilkan kepada kuasanya untuk hadir di persidangan. Putusan verstek yang dijatuhkan oleh hakim akan menimbulkan kerugian kepentingan bagi pihak Termohon/Tergugat karena tidak melakukan pembelaan, putusan dijatuhkan. Bagi pihak Termohon/Tergugat yang merasa dirugikan kepentingannya karena putusan verstek dapat melakukan upaya hukum yaitu verzet. Mengenai upaya hukum verzet diatur dalam Pasal 125 HIR, Pasal 129 ayat (2) HIR, Pasal 149 R.Bg. Pengajuan verzet terhadap putusan verstek juga terjadi di Pengadilan Agama Bengkulu dengan perkara Nomor. 0009/Pdt.G/2018/PA.Bn, hal ini menggambarkan adanya ketidakpuasan Termohon atas putusan hakim tersebut dengan alasan bahwa dalil-dalil yang diajukan oleh pihak Pemohon tidak benar. Dalam hal ini, Majelis Hakim hatus dapat menyelesaikan persoalan hukum yang muncul berdasarkan hukum acara yang berlaku. Penulisan skripsi ini bersifat normatif dan menggunakan metode pendekatan studi kasus dengan menggunakan teori tujuan hukum dan teori putusan hakim. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hakim telah melakukan proses pemeriksaan verzet berdasarkan hukum acara yang berlaku dan Majelis Hakim menyatakan upaya hukum verzet tersebut selesai karena dicabut. Dasar pertimbang yang digunakan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan verstek dalam perkara Nomor. 0009/Pdt.G/2018/PA.Bn yaitu Pasal 149 ayat (1) R.Bg