TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP ANAK PENJUAL KERUPUK KELILING DI KOTA BENGKULU DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya anak yang berjualan kerupuk keliling di Kota Bengkulu, setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang dimiliki, anak merupakan titipan dari Allah SWT. Kepada orang tua untuk merawat, menjaga dan memeliharanya, tetapi fenomena yang banyak terjadi dikalangan masyarakat miskin anak dijadikan alat untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti kebutuhan sehari-hari, didalam Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang No 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dalam Pasal 26 ayat (1) orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak dan juga menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya, dan mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak, serta memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti pada anak diluar lingkungan sekolah dan bermain orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk pertumbuhan anak dan didalam islam juga tidak mengajarkan anak-anak untuk bekerja kecuali telah mencapai umurnya, diwajibkan bagi anak-anak untuk beribadah ketika mencapai umur 7 (tujuh) tahun, dalam Al-Qur’an surat An-nisa ayat 9 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. Tujuan penelitian dalam skripsi ini untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi anak dibawah umur berjualan kerupuk keliling dan untuk mengetahui tanggung jawab orang tua terhadap anak yang bekerja berjualan kerupuk keliling di Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode hukum empiris dengan mempelajari dan meneliti hubungan timbal balik antara hukum dengan lembaga sosial, dalam metode penelitian hukum empiris data primer merupakan data utama yang akan dianalisis yang diperoleh langsung dari responden dan data sekunder berfungsi untuk mendukung data primer. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa anak-anak berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik itu kebutuhan sendiri maupun kebutuhan keluarga dengan mendapat izin dari orang tua dengan berbagai alasan meski hal tersebut mendapatkan izin dari orang tua, tetapi pengawasan dan perlindungan oleh orang tua sama sekali tidak ada, sehingga untuk seorang anak yang seharusnya masih aktif belajar dan bermain namun harus sudah menafkahi dirinya sendiri merupakan sebuah tindakan yang seharusnya lebih diperhatikan oleh orang tua