PELAKSANAAN PENINGKATAN STATUS HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 1998 TENTANG PEMBERIAN HAK MILIK ATAS TANAH UNTUK RUMAH TINGGAL DI KANTOR PERTANAHAN KOTA BENGKULU

Peningkatan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik ada persyaratan yang harus dipenuhi, baik Hak Guna Bangunan yang belum berakhir, saat berakhir dan telah lewat jangka waktu yang persyaratannya berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan peningkatan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik di Kota Bengkulu dan perbedaan peningkatan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik antara rumah tinggal perumahan dengan rumah tinggal non perumahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah empiris. Penelitian ini menggunakan pendekatan konseptual dan pendekatan perundang-undangan. Metode pengumpulan data adalah wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini, peningkatan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik itu berbeda antara peningkatan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milk sebelum jangka waktu berakhir dengan saat berakhir dan setelah jangka waktu telah berakhir baik dari persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi. Hak Guna Bangunan yang lewat jangka waktu lebih dari satu tahun tetapi masih ditempati oleh pemegang Hak Guna Bangunan yang telah berakhir dan bangunan di atas tanah itu tidak dibongkar, dan dalam peningkatan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik di perumahan perlu diberi cap di dalam sertipikatnya berbeda dengan rumah tinggal non perumahan yang tidak diberi cap di sertipikatnya