PENGARUH KLOROFIL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI BORAKS

Pengaruh Klorofil Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Boraks Aan Suryadi1 , Kartika Sari2 , Sipriyadi3 1 Program Studi Kedokteran Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu, 2 Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu, 3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu Latar Belakang: Boraks di dalam darah akan dimetabolisme di hati dan diekskresikan oleh ginjal melaui urin. Radikal bebas yang dibentuk oleh boraks merupakan jenis radikal bebas hidroksil. Radikal bebas yang tidak diimbangi dengan antioksidan dapat menyebabkan stres oksidatif yang dapat merusak pada tingkat seluler, jaringan, dan organ, termasuk organ ginjal. Klorofil merupakan zat hijau daun yang memiliki manfaat sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. Klorofil juga terbukti mempercepat penyembuhan luka dengan meningkatan vaskularisasi yang mampu memasok faktor pertumbuhan untuk mempercepat penyembuhan dan memudahkan regenerasi sel serta mampu mempengaruhi kematangan kolagen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh klorofil terhadap perubahan gambaran histopatologi ginjal tikus (Rattus novergicus) wistar yang diinduksi boraks. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental post test only control group design. Subjek penelitian menggunakan 30 ekor Rattus norvegicus yang akan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok control (P0), kelompok perlakuan 1 (P1) , dan kelompok perlakuan 2 (P2). Kelompok perlakuan 1 dan 2 diberikan boraks dengan dosis 300 mg/kgBB secara oral dengan menggunakan sonde selama 2 minggu. Kelompok perlakuan 2 dilanjutkan dengan pemberian klorofil peroral 300 mg/kgBB selama 2 minggu selanjutnya. Selesai perlakuan, hewan uji dilaparatomi dan dilakukan pembuatan preparat ginjal dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Data dianalisis dengan uji nonparametrik Kruskal-Wallis. Hasil: Hasil uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kerusakan sel glomerulus dan tubulus proksimal yang signifikan setelah pemberian boraks (p < 0,05) dan terjadi pemulihan sel glomerulus dan tubulus setelah pemberian klorofil (p < 0,05). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan pemberian klorofil dapat memperbaiki kerusakan glomerulus dan tubulus proksimal yang diinduksi boraks. Kata Kunci: Boraks, klorofil, histopatologi ginja