PENERAPAN PIDANA PENJARA BAGI RESIDIVIS TINDAK PIDANA PENCURIAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI BENGKULU

Pelaku tindak pidana pencurian di Kota Bengkulu sering dipidana dengan pidana ringan sehingga menyebabkan pengulangan tindak pidana pencurian atau residivis. Terjadinya residivis salah satunya disebabkan oleh sanksi pidana yang diterapkan jauh dari ancaman pidana maksimal di pasal yang dilanggar dan tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Sehingga terjadinya tidak jera atau tidak bertobat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pidana penjara bagi residivis tindak pidana pencurian di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Bengkulu serta pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Bengkulu dalam penjatuhan pidana bagi residivis tindak pidana pencurian di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Bengkulu. Penelitian ini menggunakan penelitian empiris. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pidana penjara yang dijatuhkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Bengkulu terhadap pelaku residivis tindak pidana pencurian belum menerapkan penambahan pidana 1/3 (satu per tiga) dari ancaman maksimal pidana tindak pidana pencurian. Dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Bengkulu dalam menjatuhkan putusan bagi pelaku residivis tindak pidana pencurian yaitu: hasil pembuktian di depan sidang (terbukti bersalah atau tidak) sesuai pasal yang didakwakan, tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan hal-hal yang memberatkan dan meringankan pidana