TINJAUAN DISPENSASI PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR DI PENGADILAN AGAMA KELAS IA BENGKULU

Di negara Indonesia pernikahan ini diatur batas umur untuk semua orang yang akan menikah, umur laki-laki 19 tahun dan perempuan 16 tahun oleh Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan, perkawinan yang dilakukan oleh pasangan yang telah sama-sama dewasa akan membawa dampak lebih baik bagi perkembangan rumah tangga baik secara fisik dan mental. Walaupun sudah diatur Undang-undang telah mengatur batas perkawinan namun dalam praktek dilapangan masih banyak terjadi pernikahan dibawah umur. Metode penelitian : (1) jenis penelitian ini adalah deskriptif, (2) pendekatan yang digunakan hukum empiris, (3) data penelitian yakni data primer dan data sekunder. Hasil penelitian bahwa : (1) Batas umur untuk menikah di atur oleh Undang-undang karena umur yang ditetapkan oleh Undang-undang dianggap sudah mampu menjalankan hak dan kewajiban sebagai suami isteri dalam kehidupan rumah tangga. Pernikahan di bawah umur harus diberikan dispensasi karena adanya alasan pelanggaran baik secara ketentuan agama maupun hukum sehingga menyebabkan hamil di luar pernikahan yang harus segera dinikahkan dengan penetapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama demi kemanfaatan kedua calon mempelai, orang tua calon mempelai dan lingkungan masyarakat, (2) Faktor yang menyebabkan di ajukannya dispensasi kawin karena faktor pergaulan bebas, ekonomi, dan pendidikan sehingga hamil diluar nikah, serta fakta-fakta yang ditemukan dipersidangan, hal tersebut yang melatarbelakangi dikabulkan permohonan tersebut untuk kebaikan dan keadilan sosia