Pendidikan Humanis Religius di Madrasah Ibtidaiyah Plus Baiquniyyah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menemukan pola pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Plus Baiquniyyah, Yogyakarta. Lembaga pendidikan tersebut memiliki strategi dan cara yang unik dalam melaksanakan pendidikannya, yaitu mengintegrasikan pendidikan madrasah ibtidaiyah atau pendidikan formal setingkat sekolah dasar dengan pendidikan pesantren. Penelitian di lembaga pendidikan tersebut sangat penting dilaksanakan mengingat lembaga pendidikan tersebut telah berjalan selama lebih dari 30 tahun dan merupakan pelopor lembaga pendidikan berbasis pesantren pada tingkat sekolah dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta serta terbukti menjadi lembaga pendidikan yang berprestasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif interpretatif dengan pendekatan studi kasus naturalistik. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan oleh peneliti, wawancara dengan pihak-pihak yang terkait pendidikan seperti kiai, ustaz, kepala sekolah, guru, dan santri atau siswa, serta studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif Model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Madrasah Ibtidaiyah Plus Baiquniyyah memiliki tujuan utama membentuk manusia yang berkarakter religius dengan isi pendidikan terpadu antara madrasah ibtidaiyah dan pondok pesantren. Selain itu lembaga tersebut memiliki strategi yang unik agar santri atau siswa betah tinggal di pesantren dan berhasil menyelesaikan pendidikan, seperti adanya tiga kunci keberhasilan pendidikan, semboyan ngaji dulu baru sekolah, sikap kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi antara sesama warga madrasah, dan lain sebagainya. Pengintegrasian dengan sekolah formal merupakan strategi menghadapi perkembangan zaman agar eksistensi pondok pesantren tidak redup dan kalah dengan sekolah modern. Kiai sebagai pengasuh dan pemimpin lembaga memiliki peran sentral dalam pelaksanaan strategi tersebut. Kharisma seorang kyai dan pendekatan spiritual emosional yang dilakukan kepada santri/muridnya merupakan aspek utama keberhasilan Madrasah Ibtidaiyah Plus Baiquniyyah dalam menciptakan pendidikan yang humanis religius