Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Multikultural (Studi Kasus pada Perguruan Tinggi di Kota Surakarta).

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengungkapkan paradigma Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di perguruan tinggi, dan (2) menemukan pola pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi yang berbasis multikultur di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus ganda yaitu di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Cara pengumpulan data dengan observasi, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi serta menggunakan kuesioner untuk melihat permasalahan di lapangan. Analisis data menggunakan teknik analisis interaksif yang meliputi: pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) PKn yang sekarang berlaku di perguruan tinggi dan memiliki paradigma baru yang diterapkan dalam pembelajaran di UNS dan UNISRI merupakan PKn yang humanis bukan PKn yang feodalistik dan indoktrinasi. PKn dengan paradigma baru ini memiliki organisasi keilmuan yang jelas yakni berbasis pada ilmu politik, hukum dan filsafat moral/filsafat Pancasila dan memiliki visi yang kuat nation and character building dan citizen empowerment, yang mampu mengembangkan civil society. Paradigma baru PKn sebagai wahana sistemik “pendidikan demokrasi yang humanis” dapat dilihat dari dimensi-dimensi: visi, misi, subtansi materi, strategi pembelajaran dengan dialog-kritis, serta Performance PKn itu sendiri. (2) Pola pembelajaran PKn yang berbasis multikultur di kedua universitas tersebut memiliki pola implementasi pembelajaran yang hampir sama, yaitu “pola pembelajaran bermedia” dan selalu dilaksanakan dengan memperhatikan dimensi integrasi isi/materi, dimensi konstruksi pengetahuan, dimensi pengurangan prasangka, dimensi pendidikan yang sama/adil, dan dimensi pemberdayaan budaya sekolah dan sruktur sosial mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran