HARAPAN-HARAPAN DARI KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI YOGYAKARTA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Yogyakarta yang menempati angka ke enam tertinggi se-Indonesia. Banyak korban KDRT yang menyimpan masalah ini sendiri dan dampak psikis yang dialami para korban menyebabkan korban depresi, ingin bunuh diri dan bahkan menjadi pelaku kriminal dengan menyakiti anggota keluarga lain. Namun tidak sedikit pula korban KDRT yang mampu bertahan atas kemalangan tersebut dengan dibekali sebuah harapan dan berpegang pada kekuatan dari harapan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan harapan-harapan dari korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang berinisial E dengan usia 25 tahun, SK dengan usia 31 tahun, dan TSD dengan usia 27 tahun. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil Penelitian menunjukkan : Harapan pada subjek yang mengalami KDRT dapat dilihat dengan membahas keseluruhan proses dari ketiga komponen harapan yaitu tujuan (goals),), pikiran untuk mencari suatu jalur (pathway thinking), dan keyakinan (agency thinking). Terdapat kesamaan dalam tujuan (goals) yang ingin dicapai oleh ketiga subjek penelitian yaitu ingin membahagiakan anak dan tidak ingin KDRT yang dialami terjadi lagi. Jalan yang diambil oleh ketiga subjek (pathway thinking) sangat beragam, E memilih menghindari perdebatan dengan suami, SK memilih untuk pulang kerumah orangtua dan mengurus sendiri perceraian dengan suami, dan TSD memilih untuk bercerai dan membuka usaha di kampung halaman dan terdapat kesamaan dari jalan yang di tempuh oleh ketiga subjek yaitu memilih menjadi wanita yang mandiri dan memenuhi kebutuhan fisik serta kasih sayang pada sang anak dengan bekerja dan mengajak rekreasi anak. Ketiga subjek menunjukkan keyakinan (agency thinking) yang subjek miliki dengan rasa optimis bahwa subjek akan mampu mencapai tujuan dengan kemampuan sendiri dan motivasi dari keluarga. Ketiga subjek penelitian memiliki harapan yang tinggi karena mampu mengembangkan pathway thinking dan agency thinking yang tinggi bahkan mampu memikirkan jalur alternatif saat menemukan hambatan. Kata kunci : Harapan, Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT