Diplomasi Budaya Jepang Terhadap Indonesia: Studi Kasus Cosplay

Studi ini bertujuan untuk mengetahui kepentingan nasional Jepang yang tercapai melalui diplomasi cosplaynya terhadap Indonesia. Studi ini menggunakan konsep budaya populer, soft power yang dikemukakan oleh Joseph S. Nye, dan kepentingan nasional untuk menjelaskan kepentingan yang dicapai oleh Jepang melalui diplomasi cosplaynya terhadap Indonesia. Dalam menjabarkan konsep dan teori tersebut digunakan metode kualitatif. Hasil dari studi ini adalah upaya Jepang dalam menyebarkan soft power dapat dikatakan berhasil. Hal ini diperkuat dengan masuknya produk Jepang di pasar Indonesia sebagai barang konsumsi masyarakat yang merefleksikan soft power Jepang dalam mencapai tujuan ekonomi Jepang atas Indonesia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa diplomasi cosplay secara strategis ditujukan untuk peningkatan ekonomi Jepang dalam berbagai sektor: elektronik, otomotif, pariwisata, dan kreatif. This study aims to find out about Japan's national interests achieved through its cosplay diplomacy towards Indonesia. This study uses the concepts of popular culture, Joseph S. Nye’s soft power, and national interests to explain the interests achieved by Japan through its cosplay diplomacy towards Indonesia. In describing the concepts and theories, qualitative methods are used. The result of this study is that Japanese efforts in spreading soft power through cosplay are said to be successful. This was implemented by the entry of Japanese products in the Indonesian market as public consumption goods that reflects the culture of Japanese soft power. The penetration then marks the successful achievement of Japanese economic goals for Indonesia. Therefore, safe to conclude that cosplay diplomacy is strategically constructed at improving the Japanese economy in various sectors: electronics, automotive, tourism, and creative economy