PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA RESIDIVIS PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Padang)

Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat. Namun dalam kenyataannya masih ada narapidana yang setelah selesai menjalani masa tahanannya kembali mengulagi tindak kejahatan tersebut yang disebut dengan residivis. Adapun dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan masalah yaitu pertama, bagaimanakah pelaksanaan pembinaan terhadap Narapidana Residivis Pelaku Penyalahgunaan Narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Padang. Kedua, apakah kendala yang dihadapi oleh petugas ketika melakukan pembinaan terhadap narapidana residivis pelaku penyalahgunaan narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Padang. Ketiga, bagaimanakah upaya yang dilakukan oleh petugas ketika melakukan pembinaan kepada narapidana residivis pelaku penyalahgunaan narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Padang. Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan metode yuridis sosiologis (empiris) yaitu pendekatan yang dilakukanterhadap norma hukum yang berlaku dihubungkan dengan fakta-fakta di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan pelaksanaan pembinaan Narapidana Residivis Pelaku Penyalahgunaan Narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Padang, secara umum sama dengan narapidana lainnya dilakukan melalui Pembinaan tahap awal, Pembinaan tahap lanjutan, dan Pembinaan tahap akhir serta program-program pembinaan yang meliputi dua bidang yakni pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Tetapi ada perlakuan yang khusus dilakukan oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Padang kepada narapidana residivis pelaku penyalahgunaan narkotika dengan melakukan pengawasan yang sedikit ketat oleh wali narapidana dari pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Padang itu sendiri. Kendala yang terdapat dalam pelaksanaan pembinaan terdahap narapidana residivis pelaku penyalahgunaan narkotika di LembagaPemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Padang yaitu pertama, tempat yang masih bergabung dengan gedung Rutan, kurang terpenuhinya sarana dan prasarana, pegawai-pegawai yang memiliki keahlian khusus dalam pelaksanaan seperti Pisikolog, dan stigma negatif narapidana itu sendiri. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada proses pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Padang yaitu pertama, pengawasan yang ketat terhadap warga binaan pemasyarakatan. Kedua, pemberian pemahaman kepada narapidana oleh seorang petugas untuk menjadi wali dari narapidana dan bertindak sebagai pendamping, apabila narapidana mengalami kesulitan atau masalah. Ketiga, memberikan wali bimbingan narapidana yang berasal dari pihak Lembaga Pemasyarakatan itu sendiri sebagai pengganti dari tidak adanya Pisikologi untuk membantu kejiwaan narapidana. Keempat, mengadakan program wirid mingguan dengan didatangkan Ustad