MODEL PEMILIHAN LOKASI GUDANG DENGAN KAPASITAS TERBATAS PADA SISTEM ZONASI LOKASI PENGUNGSIAN

Kota padang berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2013 menempati posisi ke 33 dari 497 kabupaten/kota di Indonesia dengan tingkat risiko tinggi terhadap bencana (BNPB,2015). Indeks risiko ini mendorong pemerintah kota memiliki perencanaan strategis tentang mitigasi bencana dan sistem logistik bencana. Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesiapansiagaan bencana adalah perencanaan lokasi-lokasi gudang logistik sebagai sarana penunjang penyimpanan barang-barang bantuan bencana untuk didistribusikan kepada para korban bencana. Permasalahan yang dihadapi dalam bencana gempa yang berpotensi tsunami adalah penumpukan pengungsi pada area tertentu (titik pengungsian pada zona aman tsunami) pada jumlah yang besar. Fenomena ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan effisiensi dan effektivitas pendistribusian dan pengiriman bantuan dengan mendefinisikan area penumpukan pengungsi sebagai sebuah zonasi. Jaringan logistik bencana yang meliputi pemilihan lokasi dan pengiriman barang dalam perspektif zonasi adalah permasalahan yang menarik untuk diformulasikan secara matematis. Salah permasalahan yang dihadapi adalah pemilihan lokasi dengan kapasitas gudang yang terbatas. Pengembangan model matematis pemilihan lokasi gudang dengan pendekatan zonasi pengungsi tentunya akan dapat membantu mendistribusikan sumber daya secara lebih cepat pada saat terjadinya bencana dan dapat mengurangi permasalahan terkait logistik jika terjadi bencana. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model Capacitated Plant Location. Model ini memiliki tujuan meminimumkan biaya total yang didapatkan. Adapun komponen biaya yang ada adalah biaya pembukaan gudang dan biaya distribusi paket bantuan. Model diimplementasikan pada daerah Padang, dimana zona yang dipakai adalah kecamatan yang seluruh wilayahnya berada pada zona aman tsunami yaitu kecamatan Kuranji, kecamatan Lubuk Kilangan dan Kecamatan Pauh. Berdasarkan hasil Implementasi dari model maka didapatkanlah gudang yang sebaiknya dibuka dan berapa paket bantuan yang sebaiknya disalurkan oleh gudang tersebut pada masing-masing zona sehingga mendapatkan biaya minimum sebesar Rp 36.788,622.00. Biaya total yang didapatkan ini berbanding lurus dengan banyaknya permintaan yang ada dan jumlah gudang juga dipengaruhi oleh banyaknya permintaan. Kata kunci : Bencana, Lokasi, Capacitated Plant Location, Gudang, Zona