PENGUJIAN KOMBINASI VARIABEL FAKTOR LINGKUNGAN KULTUR UNTUK MEDIA PRODUKSI SENYAWA ANTIJAMUR BAKTERI Serratia plymuthica UBCF_13/-R_36

Pemanfaatan bakteri sebagai agen biokontrol telah banyak dilakukan, karena kemampuan produksi metabolit sekunder sebagai senyawa antijamur. Namun kendala yang dihadapi pada kondisi alami, produksi senyawa metabolit sekunder hanya dihasilkan dalam jumlah sedikit dan kondisi tertentu. Pengoptimalan faktor lingkungan kultur media dalam produksi senyawa antijamur yang diharapkan pada bakteri Serratia plymuthica UBCF_13/-R_36 perlu dilakukan. Pengoptimalan kondisi kultur media dilakukan melalui kombinasi empat variabel faktor lingkungan yakni pH 8, 2 % pepton, 1 mM MnSO4, dan durasi kultur 8 jam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi media yang optimal untuk media kultur bakteri. Penelitian ini menggunakan dua tipe aplikasi yakni supernatan bebas sel dan kultur sel. Hasil penelitian memperlihatkan, bahwa komposisi media kultur bakteri yang terbaik dari tipe aplikasi supernatan bebas sel diperoleh pada media pH 8, 1 mM MnSO4, dan durasi 8 jam dengan persentase 17,80 %. Sementara untuk tipe aplikasi kultur sel diperoleh dari media dengan kombinasi pH 8, 2 % pepton, 1 mM MnSO4, durasi 8 jam dengan persentase 44,53 %. Pengukuran konsentrasi protein total dan visualisasi gel SDS-PAGE memperlihatkan pita protein dengan berat molekul 38, 45, 54, dan 63 kDa. Pita protein tersebut diduga terlibat dalam regulasi ekspresi senyawa dengan aktivitas daya hambat. Kata kunci: metabolit sekunder, Serratia plymuthica UBCF_13/-R_36, supernatan bebas sel, kultur sel, SDS-PAG