PENGARUH THERAPI AKUPRESURE TERHADAP INTENSITAS DAN KUALITAS NYERI DISMINORE PRIMER PADA REMAJA DI SMAN 9 KOTA PADANG

Prevalensi dismenore mencapai 50% wanita usia produktif di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia dan di Sumatera Barat mencapai 57,3%. Penggunaan obat analgesik dapat menyebabkan efek samping gastrointestinal berat sehingga orang mencari pengobatan alternatif. Upaya nonfarmakalogi untuk penanganan dismenore diantaranya adalah bimbingan antisipasi, teknik distraksi, teknik biofeedback, teknik hipnosis diri, transcutaneous electrical nervestimulation (TENS) dan teknik kutaneus serta therapi akupresure. Ada sekitar 30–50% wanita dimasa usia subur mengalami dismenore dapat menggunakan teknik akupresure dalam mengurangi rasa nyeri yang dirasakan, dengan memberikan rangsangan dengan teknik akupresure pada titik–titik tertentu. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh therapi akupresure terhadap penurunan intensitas dan kualitas nyeri dismenore pada remaja putri di SMAN 9 Kota Padang. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen design dengan rancangan nonequivalent pretest-post test control group desain. Penelitian dilakukan di SMAN 9 Kota Padang dengan jumlah sampel sebanyak 22 siswi yang mengalami dismenore yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisa data bivariat dengan uji paired sampel t test. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan kuesioner VAS untuk intensitas nyeri dan Kuesioner APPT untuk kualitas nyeri. Hasil uji paired sampel t test didapatkan selama 3 hari nilai p=0,000 (p0,05 hingga tidak ada pengaruh therapi akupresure pada kelompok kontrol. Kesimpulan penelitian adalah adanya pengaruh therapi akupresure terhadap penurunan intensitas dan kualitas nyeri dismenore. Terapi akupresure disarankan untuk digunakan secara mandiri oleh siswi yang mengalami dismenore dan sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk mengatasi dismenore